HUT Kota Yogyakarta ke-264 dan Makna Tumapak ing Jaman Anyar

Kota Yogyakarta merayakan HUT ke-264 di tengah pagebluk dengan mengambil tema Tumapak ing Jaman Anyar. Apa maknanya?
Salah satu sudut Kota Yogyakarta (Foto: kemdikbud.go.id)

Yogyakarta - Masih berada dalam masa pagebluk, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-264 tahun kali ini berlangsung sederhana. Berbalut Jogja Cross Culture dengan mengambil tema Tumapak ing Jaman Anyar, perayaan selama dua hari, 7-8 Oktober 2020 itu akan berlangsung secara virtual.

“Pertunjukan yang biasanya diadakan secara gemuruh dan mengundang banyak penonton kali ini dalam kebiasaan baru disajikan dengan konsep daring atau virtual melalui kanal YouTube Pemkot Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan menjadi venue utama kali ini,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta Yetti Martanti, Selasa, 6 Oktober 2020.

Yetti menjelaskan Tumapak ing Jaman Anyar mengandung makna memasuki era jaman baru yang penuh dengan hal baru, kebiasaan baru, kenormalan baru dan cara hidup baru. Tidak hanya di Indonesia, wabah ini juga menjangkit seluruh belahan pelosok dunia dan membuat setiap orang untuk lahir dengan kebiasaan baru, begitu juga dalam penyelenggaraan Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta ke-264.

Dalam situasi ini dituntut untuk membaca keadaan dan kondisi serta tantangan adaptasi baru dalam situasi pagebluk.

Namun hal baru tersebut tidak membuat Kota Yogyakarta berhenti dinamis, justru menjadi semangat baru dalam melangkah kedepan di era baru ini. “Dalam situasi ini dituntut untuk membaca keadaan dan kondisi serta tantangan adaptasi baru dalam situasi pagebluk,” kata dia.

Tumapak Ing Jaman Anyar, kata dia, akan menyajikan berbagai macam performance. Mulai dari musik, tarian, flow art, fashion show, acrobatic dan animasi. Para penonton dapat menikmati secara virtual acara Tumapak Ing Jaman Anyar dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta ke 264 pada pukul 19.30 - 20.3, 7 dan 8 Oktober 2020 di Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta.

“Berbagai artis seperti Didik Nini Thowok, Elisha Orcarus Allasso, Anter Asmorotedjo, Lemari Lila, Pulung Jati Rangga, Gatot Danar akan mengisi pertunjukan daring kali ini,” imbuh dia.

Selain itu akan digelar juga talkshow dengan tema serupa yakni Tumapak ing Jaman Anyar yang dimasukkan dalam program Gandes Luwes. Acara ini menghadirkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyudi , Heroe Poerwadi (Wakil Wali Kota Yogyakarta), KPH Notonegoro (Keraton Yogyakarta), Sekar Sari (aktris) dan Heri Pemad (penggerak seni budaya).

“Kami juga akan mengundang secara daring Jill Morgan dari Australia dan Thierry Timan dari Kaledonia Baru yang akan membahas tentang gerakan bersama dalam rangka mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota yang nyaman huni yang berpijak pada keistimewaan dengan menguatkan karakter seni, budaya, sosial dan tata design serta arsitektural Kota Yogyakarta,” tutur Yetti. []

Berita terkait
Bosda Rp 2,5 M untuk Wastafel dan Thermogun di Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta mulai menggulirkan program Bosda Khusus Rp 2,5 miliar. Dana tersebut untuk pencegahan virus saat pandemi.
PKL Lansia Diminta Tak Berdagang di Malioboro Yogyakarta
PKL lansia Malioboro diminta untuk tidak berdagang lebih dulu. Mereka rentan terpapar Covid-19.
Pemkot Yogyakarta Siapkan Hotel Shelter Tenaga Kesehatan
Pemkot Yogyakarta menyiapkan hotel untuk difungsikan sebagai shelter bagi tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.