Bosda Rp 2,5 M untuk Wastafel dan Thermogun di Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta mulai menggulirkan program Bosda Khusus Rp 2,5 miliar. Dana tersebut untuk pencegahan virus saat pandemi.
Seorang pria tengah mencuci tangan disebuah wastafel yang disediakan Pemkot Yogyakarta. Wastafel seperti itu akan dipasang Pemkot di sekolah-sekola Kota Yogyakarta sebagai bagian dari alokasi program Bosda Khusus. (Foto: Tagar/istimewa)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menggulirkan program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Khusus senilai Rp 2,5 miliar. Melalui perubahan anggaran tahun ini, program tersebut ditujukan untuk membantu pihak sekolah dalam menyiapkan prasarana memadai dalam rangka pencegahan dan pengendalian pandemi.

"Ini untuk persiapan kalau sekolah nanti dibuka kembali. Jadi sarana dan prasarananya harus disiapkan dahulu di masing-masing sekolah, terutama untuk penerapan protokol kesehatannya," tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya Budi Santoso Asrori di kompleks Balaikota, Selasa, 6 Oktober 2020.

Budi mengungkapkan, Bosda Khusus tersebut di luar program Bosda reguler yang sudah dikucurkan sebelumnya. Sehingga peruntukannya juga khusus yakni untuk mendukung penerapan protokol kesehatan. Total anggaran yang disiapkan melalui Bosda Khusus mencapai sekitar Rp 2,5 miliar.

Baca Juga:

Akan tetapi hanya sekolah negeri atau yang diselenggarakan oleh Pemkot Yogya yang berhak menerimanya. "Rinciannya yakni 6 TK negeri, 89 SD negeri, dan 16 SMP negeri," imbuh dia.

Jadi sarana dan prasarananya harus disiapkan dahulu di masing-masing sekolah, terutama untuk penerapan protokol kesehatannya.

Sesuai Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 81 Tahun 2020 yang mengatur terkait kebijakan Bosda Khusus, ungkap dia, sekolah negeri harus mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan (Disdik) terlebih dahulu. Sedangkan jenis sarana dan prasarana yang bisa diajukan untuk pengadaan, akan ditetapkan lebih lanjut melalui keputusan kepala dinas.

"Secara teknis masih menunggu APBD perubahan dijadikan perda. Setelah itu baru akan kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah. Tapi panduannya sudah ada. Jadi bisa cepat karena kami targetkan November 2020 sudah bisa didistribusikan ke sekolah-sekolah," tutur Budi.

Dia menyebutkan sejumlah sarana yang bisa diajukan sekolah seperti pengadaan wastafel dan thermogun. Setiap satu unit wastafel dialokasikan Rp 1,5 juta dan satu unit thermogun sebesar Rp 725.000.

Baca Juga:

Pengajuan Bosda Khusus harus melalui proposal lantaran kebutuhan masing-masing sekolah berbeda. Hal ini karena ketersediaan wastafel harus mempertimbangkan jumlah siswa, tenaga kependidikan, jumlah pendidik, jumlah ruang dan lainnya.

Lebih lanjut Budi menambahkan, beberapa sekolah sebenarnya juga sudah memiliki wastafel maupun thermogun. Akan tetapi jumlahnya belum representatif jika disandingkan dengan ketersediaan murid, guru, tenaga kependidikan dan lainnya.

"Sesuai perencanaan sebelumya, total wastafel yang dibutuhkan khusus untuk mendukung penerapan protokol pencegahan pandemi di lembaga pendidikan Kota Yogyakarta mencapai 1.280 unit," tuturnya. []

Berita terkait
DPRD Banten Soroti Dugaan Penyelewengan Dana BOS
DPRD Provinsi Banten M Nawa Said mendesak aparat kepolisian agar memeriksa indikasi penyimpangan pada Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Simulasi Tatap Muka di Jateng Sukses, Ganjar: Tambah Sekolah
Simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah di Jateng berjalan sukses. Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah siswa dan sekolah tatap muka.
4 SMPN di Rembang Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah
Empat SMPN di Rembang menggelar belajar tatap muka di sekolah. Simulasi akan berjalan bertahap selama tiga pekan ke depan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.