Jakarta - Para Menteri Luar Negeri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sepakat berkomitmen untuk terus menjadi lokomotif bagi perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara serta kawasan yang lebih luas di Indo-Pasifik.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rangka memperingati hari jadi ke-53 ASEAN yang tepat diperingati pada 8 Agustus 2020.
“Pernyataan ini ditegaskan menyikapi meningkatnya dinamika dan perubahan geo-politik kawasan dan global yang dapat berdampak pada perdamaian, stabilitas dan keamanan di Kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” dalam petikan rilis yang dikutip Tagar dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Minggu, 9 Agustus 2020.
Indonesia mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan damai.
Baca juga: ASEAN Khawatir AS Ambil Alih Laut China Selatan
Dalam pernyataan itu, para Menteri Luar Negeri ASEAN mengutarakan 8 pesan utama yakni :
- Menjadikan ASEAN sebagai Kawasan yang damai, aman, netral dan stabil
- ASEAN tetap Bersatu, kohesif, dan miliki ketahanan dalam memajukan prinsip-prinsip dalam ASEAN Charter
- Pentingnya menjaga semua prinsip yang tertera dalam TAC (Treaty of Amity and Cooperation) ZOPFAN (The Zone of Peace, Freedom and Neutrality ) dan Bali Principles
- Meminta semua pihak untuk menahan diri dari aktivitas yang dapat meningkatkan eskalasi di Kawasan
- Meminta agar terus dibangun strategic trust di Kawasan dengan cara-cara damai melalui dialog dan kerja sama
- Menegaskan sentralitas ASEAN dan melanjutkan kerja sama dengan mitra ASEAN melalui ASEAN-led mechanism
- Menegaskan prinsip yang ada dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP)
- Menegaskan dukungan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme sesuai Piagam PBB.
Baca juga: Menlu Retno Cecar Otoritas China soal Hak-hak ABK
Kementerian Luar Negari Indonesia dalam hal ini menyatakan bahwa telah diusulkan Indonesia dan dikembangkan serta diperkuat oleh negara ASEAN melalui proses pembahasan yang matang.
Diketahui sejak akhir Juli 2020 lalu, Menlu Retno Marsudi telah secara intensif melakukan komunikasi dengan seluruh Menlu ASEAN membahas perkembangan terakhir di kawasan.
“Indonesia mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan damai, bebas, dan netral sesuai prinsip dalam Deklarasi ZOPFAN dan TAC,” kata Retno. []