HUT Ke-53, RI Ajak ASEAN Jadi Lokomotif Perdamaian

Indonesia mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan damai.
Presiden Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 14 April 2020. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Para Menteri Luar Negeri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sepakat berkomitmen untuk terus menjadi lokomotif bagi perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara serta kawasan yang lebih luas di Indo-Pasifik.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rangka memperingati hari jadi ke-53 ASEAN yang tepat diperingati pada 8 Agustus 2020.

“Pernyataan ini ditegaskan menyikapi meningkatnya dinamika dan perubahan geo-politik kawasan dan global yang dapat berdampak pada perdamaian, stabilitas dan keamanan di Kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” dalam petikan rilis yang dikutip Tagar dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Minggu, 9 Agustus 2020.

Indonesia mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan damai.

Baca juga: ASEAN Khawatir AS Ambil Alih Laut China Selatan

Dalam pernyataan itu, para Menteri Luar Negeri ASEAN mengutarakan 8 pesan utama yakni :

  1. Menjadikan ASEAN sebagai Kawasan yang damai, aman, netral dan stabil
  2. ASEAN tetap Bersatu, kohesif, dan miliki ketahanan dalam memajukan prinsip-prinsip dalam ASEAN Charter
  3. Pentingnya menjaga semua prinsip yang tertera dalam TAC (Treaty of Amity and Cooperation) ZOPFAN (The Zone of Peace, Freedom and Neutrality ) dan Bali Principles
  4. Meminta semua pihak untuk menahan diri dari aktivitas yang dapat meningkatkan eskalasi di Kawasan
  5. Meminta agar terus dibangun strategic trust di Kawasan dengan cara-cara damai melalui dialog dan kerja sama
  6. Menegaskan sentralitas ASEAN dan melanjutkan kerja sama dengan mitra ASEAN melalui ASEAN-led mechanism
  7. Menegaskan prinsip yang ada dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP)
  8. Menegaskan dukungan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme sesuai Piagam PBB.

Baca juga: Menlu Retno Cecar Otoritas China soal Hak-hak ABK

Kementerian Luar Negari Indonesia dalam hal ini menyatakan bahwa telah diusulkan Indonesia dan dikembangkan serta diperkuat oleh negara ASEAN melalui proses pembahasan yang matang.

Diketahui sejak akhir Juli 2020 lalu, Menlu Retno Marsudi telah secara intensif melakukan komunikasi dengan seluruh Menlu ASEAN membahas perkembangan terakhir di kawasan.

“Indonesia mengajak negara ASEAN terus berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan damai, bebas, dan netral sesuai prinsip dalam Deklarasi ZOPFAN dan TAC,” kata Retno. []

Berita terkait
Menlu Retno: Covid-19 Belum Usai dalam Waktu Dekat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut wabah virus corona Covid-19 belum akan usai dalam waktu dekat.
Indonesia Tolak Klaim China Atas Laut Dekat Natuna
Indonesia menegaskan penolakannya terhadap klaim China atas kedaulatan perairan di dekat Kepulauan Nansha, Laut China Selatan
China Langgar Kedaulatan RI di Laut Natuna Utara
Lagi-lagi China langgar kedaulatan RI di perairan Laut Natuna Utara yang sudah diakui oleh UNCLOS PBB dan masuk wilayah ZEE Indonesia
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.