Doloksanggul-Penanganan sampah perlu dikerjakan bersama- sama dengan melibatkan seluruh masyarakat, termasuk dunia sekolah.
Sekolah diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang nilai dan isu masalah lingkungan.
Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor menegaskan itu di hadapan puluhan siswa SD, SLTP, guru dan para kepala sekolah peserta pembinaan sekolah model Adiwiyata, Rabu 21 Agustus 2019 di aula Hutamas Doloksanggul, Kabupaten Humbahas Sumatera Utara.
Menurut Dosmar, secara khusus untuk penanganan sampah plastik agar dilakukan secara tersistem dengan baik.
Kita terapkan aksi nyata, akan ditiru dan dicontoh masyarakat kita
"Sehingga sampah dapat berfungsi menjadi penunjang ekonomi masyarakat. Karena sampah plastik, sudah didaur ulang menjadi aspal plastik," tukasnya.
Dia menyebut aksi nyata yang akan dilakukan ke depan, di lingkungan Pemkab Humbahas, wadah makanan tidak lagi mempergunakan media plastik.
"Kita terapkan aksi nyata, akan ditiru dan dicontoh masyarakat kita," ucapnya.
Disebutkan, hasil akhir dari sekolah model Adiwiyata di mana generasi sekolah akan mampu menjadi pioner untuk membudayakan cinta lingkungan.
"Dan mengerti pola dan upaya penanganan sampah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Humbahas Minrod Sigalingging menyebutkan, dasar pelaksanaan kegiatan merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanana Program Adiwiyata.
Kata dia, dengan kegiatan pembinaan sekolah model Adiwiyata, akan membentuk sekolah yang peduli, bertanggung jawab dan berbudaya lingkungan.
Sekolah mampu berpartisipasi dan melakukan upaya pelestarian lingkunggan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.[]