Hujan Batu dan Gas Air Mata Demo Omnibus Law di Banyuwangi

Polresta Banyuwangi menyelidiki mencari provokator yang menyebabkan demo tolak omnibus law berakhir rusuh.
Demontsrasi tolak omnibus law di DPRD Banyuwangi berakhir ricuh. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Aksi unjuk rasa lanjutan tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di depan kantor DPRD Banyuwangi berujung ricuh. Sejumlah pendemo diamankan polisi, Kamis, 22 Oktober 2020.

Massa melempari petugas yang berjaga dengan batu dan botol air mineral. Massa merangsek masuk ke dalam gedung setelah merobohkan pintu pagar besi Gedung DPRD Banyuwangi, sehingga kericuhan pun tidak dapat terhindari.

Hingga kini kami masih mendata jumlah pendemo yang telah diamankan.

Massa seketika berhamburan saat polisi menghalau aksi demo tersebut. Polisi juga menembakkan water canon dan gas air mata untuk memukul mundur massa. Sejumlah pendemo yang diduga menjadi provokator kericuhan tersebut diamankan polisi.

"Hingga kini kami masih mendata jumlah pendemo yang telah diamankan," kata Kepala Kepolisian Resort Kota Banyuwangi, Komisaris Besar Arman Asmara Syarifudin di sela-sela pengamanan aksi demo.

Baca juga:

Kata Arman, pihaknya juga masih terus menyelidiki siapa, provokator penyebab kericuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Sebab dia yakin pasti ada dalang dibalik kericuhan dalam aksi unjuk rasa tolak amnibus law tersebut.

" Kita masih terus menyelidiki siapa yang menjadi provokator ya. Karena tidak mungkin jika tidak ada provokator ya akan ricuh," kata Arman.

Menurut Arman, akibat kericuhan dalam chaos unjuk rasa ini, sejumlah personel polisi juga mengalami luka akibat terkena lemparan batu pengunjuk rasa.

"Ada sejumlah personel yang terluka akibat terkena lemparan batu massa. Tapi sudah kita tangani dan telah mendapatkan perawatan," ujar Arman.

Arman mengimbau masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tidak ricuh ataupun merusak fasilitas umum.

"Kami berhararap masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya tidak merusak fasilitas umum. Sampaika aspirasinya deengan damai jangan merugikan orang lain," ucap Arman.[](PEN)

Berita terkait
Polisi Masih Dalami Motif Cekcok Pemuda Tewas di Banyuwangi
Polresta Banyuwangi masih mendalami penyebab cekcok antara korban dan pelaku sehingga menyebabkan terjadinya perkelahian berujung kematian.
Politik Uang, Seorang ASN Banyuwangi Dilaporkan ke Bawaslu
Aktivis Muda Banyuwangi melaporkan seorang ASN diduga melakukan Money politik ke Bawasl. ASN tersebut juga mengunggah uang diduga.
Motif Pemuda Dibunuh Tetangganya Sendiri di Banyuwangi
Seorang pemuda Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi tewas di tangan tetangganya sendiri dengan luka 11 tusukan ditubuh.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.