Hotel di Banda Aceh Akan Dijaga Polisi Syariah

Pemerintah Kota Banda Aceh mewacanakan setiap hotel di kota tersebut akan ditempatkan WH atau polisi syariah. Ini alasannya
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh mewacanakan setiap hotel di kota tersebut akan ditempatkan WH atau polisi syariah untuk mencegah terjadinya pelanggaran syariat Islam.

Keputusan itu diambil pasca ditangkapnya sejumlah pelanggan hotel beberapa hari lalu karena diduga pesta narkoba. Dari 10 orang yang ditangkap, empat di antaranya merupakan oknum TNI.

"Kita sedang berkoordinir dengan Forkopimda setiap hotel yang seperti itu kita ingin menempatkan WH di situ," Kata Aminullah usai menghadiri pelantikan Ketua DPRK Banda Aceh di gedung DPRK setempat, Selasa, 8 Oktober 2019.

Nanti tidak ada lagi hal (pelanggaran), setiap hotel akan ditempatkan WH polisi Syariah, terutama di hotel berbintang. 

Aminullah menjelaskan, pasca penangkapan itu, pihaknya telah memanggil pihak manajemen Hermes Palace Hotel pada Senin, 7 Oktober 2019 kemarin.

Dalam pertemuan itu, manajemen hotel juga membuat pernyataan bahwa apabila ada kelalaian yang melibatkan terjadinya pelanggaran syariat di kota Banda Aceh, maka izin akan dicabut.

"Setiap pelanggaran di hotel itu ada dua sebab, pertama dikoordinir oleh hotel dan kedua orang-orang yang masuk ke hotel secara sembunyi-sembunyi seperti itu, ini masih kita selidiki kepada yang menangkap itu," ujar Aminullah.

Dia berharap kepada organisasi-organisasi lainnya di Aceh untuk sama-sama mengawal dalam penegakan syariat Islam di Bumi Serambi Mekkah.

"Dia (pemilik hotel) adalah penjual kamar, dia kan tidak tau orang berebuat lain di sana. Karena masuk baik-baik dia buat untuk kepentingan lain di sana, makanya kita akan tempatkan WH dalam waktu dekat," kata Aminullah.

Sebelumnya diberitakan, aparat Polisi Militer Kodam Iskandar Muda (Pomdam IM) membekuk empat anggota TNI AD yang diduga berpesta sabu di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu 2 Oktober 2019 dini hari.

Empat anggota TNI itu dibekuk dalam sebuah penggerebekan sekitar pukul 01.00 WIB. Selain ke empatnya, petugas juga menangkap enam warga sipil lainnya. Lima di antaranya merupakan perempuan berprofesi sebagai mahasiswi dan wiraswasta.

Kabar penggerebekan itu baru mencuat ke publik pada Kamis 3 Oktober 2019 malam melalui sejumlah grup WhatsApp.

Adapun ke empat oknum TNI yang ditangkap itu adalah Serka A, Praka B, Kopda N dan Letkol AH. Satu nama terakhir tercatat sebagai warga Cimahi, Jawa Barat.

Sedangkan enam warga sipil lainnya adalah M, swasta, LV, swasta, WR, swasta, AM, mahasiswi, SS, mahasiswi dan RU, mahasiswi. []

Baca juga:

Berita terkait
Empat Warga Aceh di Wamena Dipulangkan
Empat warga Aceh yang menetap di Wamena Papua kini sudah kembali ke kampung halamannya di Aceh Tenggara.
Pemerintah Aceh Beri Bantuan Hukum Buat Warga Miskin
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan saat ini sudah ada program bantuan hukum bagi masyarakat miskin di wilayahnya.
Ratusan Batu Nisan Peradaban Islam Aceh Terbengkalai
Ratusan batu nisan peninggalan peradaban Islam di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, kondisinya terbengkalai.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.