Jakarta – Hong Kong dan otoritas daratan telah menyita lobster yang diselundupkan dari Australia bernilai sekitar 540.000 dolar AS yang diyakini menuju daratan, setelah China membatasi impor makanan laut itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Australia.
Pihak berwenang Hong Kong mengatakan pada konferensi pers hari Jumat, 15 Oktober 2021. "Hong Kong dan China daratan mengetahui tiga kasus penyelundupan lobster dan menangkap 13 orang. Semuanya laki-laki, berusia 25 sampai 61 tahun. Kami mendapati 5.300 kilogram lobster yang diduga diselundupkan, bernilai sekitar HK $ 4,2 juta atau $ 540.000," kata pihak bea cukai dan Kepala Kelompok Investigasi Khusus, Biro Investigasi Kejahatan Sindikat, Rita Li.
Penyitaan itu terjadi di tengah lonjakan impor yang besar dari lobster Australia baru-baru ini ke Hong Kong, setelah China memberlakukan larangan tidak resmi pada impor akhir tahun lalu.
Para pejabat mengatakan impor bulanan lobster Australia ke Hong Kong telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Larangan impor lobster Australia ke China muncul setelah pemerintah Australia mendesak penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona.
Sejak itu China memblok impor Australia lainnya, seperti anggur, jelai, kapas, dan batu bara.
“Kami percaya bahwa sindikat penyelundupan mungkin menggunakan cara yang tidak pantas untuk menyelundupkan lobster Australia ke China daratan guna mencari keuntungan,” kata Rita Li dari Biro Investigasi Kejahatan Sindikat Hong Kong.
Dia mengatakan, kekurangan lobster Australia di China daratan itu memicu penyelundupan melalui Hong Kong (ps/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Sengketa Dagang Antara China dan Australia Meningkat
Australia Utamakan Kepentingan Nasional Dalam Hubungan Dengan China
Mahasiswa China di Australia Diintimidasi Oleh Beijing
Ketidakpercayaan Warga Australia Terhadap Pemerintah China