Hoaks Gelombang Panas Landa Indonesia, BMKG Beri Penjelasan

BMKG memberikan bantahan sekaligus penjelasan mengenai hoaks yang menyebutkan bahwa wilayah Indonesia akan dilanda gelombang panas.
Ilustrasi Matahari Terbit. (Foto: Pixabay/12019).

Jakarta - Sebuah informasi yang menyebutkan bahwa wilayah Indonesia akan dilanda gelombang panas, beredar di sejumlah media sosial dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Belakangan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) justru membantah isu tersebut.

Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan, informasi mengenai isu adanya gelombang yang bakal meyapu wilayah Indonesia adalah tidak benar. Menurutnya, suhu panas yang saat ini terjadi di Indonesia bukan merupakan fenomena seperti yang disebutkan dalam kabar yang selama ini beredar.

"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," kata Taufan dalam keterangannya, dikutip Tagar pada Sabtu, 14 November 2020.

Taufan mengatakan, dalam kurun waktu belakangan ini memang terjadi peningkatan suhu panas tertinggi di beberapa wilayah di Indonesia. Suhu dengan kisaran kurang lebih 36 derajat Celsius terjadi di Bima, pada Sabtu, 14 November 2020 dan di Sumbawa pada dua hari sebelumnya.

Selain itu, suhu tertinggi pada hari itu terjadi di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yakni berkisar 37,2 derajat Celsius. Namun, kata Taufan, kesemuanya masih dalam batas wajar suhu tertinggi di Indonesia dalam rentang variabilitas di bulan November.

"Catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," ujar dia.

BMKGPenjelasan BMKG terkait ombak pasang di sejumlah pantai di DIY. (Tagar/Twitter)

Diberitakan sebelumnya, sebuah kabar berisi informasi palsu mengenai adanya gelombang panas yang menyapu Indonesia, tersebar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan sejumlah media sosial di jagat Internet.

Berita bohong tersebut menyebutkan, cuaca Indonesia sangat panas, serta suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat Celsius hingga anjuran menghindari minum es atau air dingin.

Berikut petikan kabar berita berisi informasi palsu tentang gelombang panas yang tersebar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp:

"Buat saudaraku semua

Siapkan diri menghadapi

Gelombang Panas

Banyak Minum ya

Hindari minum ES

Minum seteguk demi seteguk jangan langsung

Bisa sampai 40-50 derajat.

Silahkan kondisikan tubuh.

AWAS..!!!!!

GELOMBANG PANAS

KINI MELANDA NEGARA KITA

--------------------------------\

Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya

Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya: "Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih.

Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.

Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin.

Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.

Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.

Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan. Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.

Pria itu pun bercerita:

"Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit.."

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat. Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya! Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar. Ini bisa menyelamatkan nyawa!".

Berita terkait
Hindari Awan Panas Merapi, Sapi di Klaten Ikut Mengungsi
Sapi milik warga Balerante, Klaten juga ikut mengungsi. Pengalaman ratusan sapi mati kena awan panas Merapi pada 2010 jadi pelajaran.
Cuaca Ekstrem Pencarian Korban Longsor di Bogor Dihentikan
Tim SAR gabungan bersama petugas BPBD Kabupaten Bogor akan melanjutkan pencarian hari ini.
Cuaca Ekstrem Fenomena La Nina, Kota Solo Siaga Bencana Alam
Kota Solo bersiap menghadapi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem imbas fenomena La Nina.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.