Dimonim Air Jatuh, Jumaidi Satu-satunya Korban Selamat

Mukjizat, Jumaidi selamat dari jatuhnya Pesawat Dimonim Air. Jumaidi diajak ayahnya mengunjungi keluarganya di pedalaman.
Hj Bollo: Selamatnya Jumaidi Adalah Mukjizat | Hj Bollo kakak Jamaluddin. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 13/8/2018) - Pada hari itu Jumaidi (12) diajak ayahnya, Jamaluddin (42) pergi mengunjungi keluarganya yang tinggal di Pedalaman, tepatnya di Tanah Merah. Keduanya menumpang Pesawat Dimonim Air, bersama tujuh orang lain termasuk pilot dan copilot. 

Di tengah perjalanan Pesawat Dimonim Air mengalami kecelakaan, jatuh di Gunung Menuk, Oksibil Jayapura, Sabtu (10/8). Semua meninggal kecuali Jumaidi.

Hj Bollo (60) kakak Jamaluddin, tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, menyebut selamatnya Jumaidi adalah keajaiban, mukjizat.

Tagar News sempat mewawancarai kakak Jamaluddin bernama Hj Bollo (60) di Makassar, Minggu (12/8) malam.

"Tidak ada firasat jelek terkait jatuhnya itu pesawat, hari Sabtu saya ditelepon istrinya, kalau pesawat yang ditumpangi adik saya Jamaluddin jatuh. Saya langsung syok," ujar Hj Bollo sambil menangis.

Hj Bollo menambahkan, adiknya Jamaluddin sudah tiga tahun tinggal di Jayapura, kerjanya tidak menentu, kadang kerja serabutan kadang juga kerja menjadi pengawas pekerja proyek. Dan sekarang kerjanya adalah menjual barang campuran di sekolah, tepatnya di Kota Jayapura.

"Jamaluddin memiliki  tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Korban yang selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut anaknya Jamaluddin yang paling bungsu, bernama Jumaidi," terang Hj Bollo.

Dari informasi Hj Bollo, kemungkinan besok sore jenazah adiknya akan tiba di Makassar. pihaknya masih menunggu kabar lanjutan dari istri korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pesawat Dimonim PK HVQ berpenumpang 9 orang termasuk Pilot dan Crew pesawat, jatuh di Gunung Menuk Kampung Okatem Distrik Serambakon Kabupaten Oksibil Papua, Sabtu (10/8).

Baca juga: Jumaidi Selamat dari Jatuhnya Pesawat

Hj BolloHj Bollo (kedua dari kanan) tak kuasa menahan kesedihan mendapat kabar jatuhnya pesawat yang ditumpangi adiknya dan keponakannya. Hj Bollo tinggal di Makassar, Minggu 12/8/2018. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Dari sembilan korban, satu korban masih hidup atas nama Jumaidi (12) ditemukan oleh Tim SAR gabungan dan dievakuasi terlebih dahulu ke Posko Utama Oksibil. Jumaidi mengalami patah tangan kanan serius akibat benturan saat terjadi kecelakaan.

Kepala Kantor  Kantor SAR Jayapura Putu Arga Sujarwadi saat dikonfirmasi di lapangan mengatakan bahwa korban selamat telah sampai di RSUD Oksibil. 

"Korban tiba di rumah sakit Oksibil pukul 12.35 dan saat ini sedang medapatkan perawatan intensif oleh dokter," kata Putu Arga.

Sementara delapan korban lain ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, rencana akan dievakuasi melalui jalur darat oleh Tim SAR. Jenazah tiba di RSUD Oksibil pukul 12.45 Wit dan langsung dilakukan pemeriksaan dan identifikasi oleh pihak dokter.

Putu Arga menambahkan bahwa korban hidup atas nama Jumaidi rencana akan diterbangkan ke Rumah sakit Bayangkara Polda Papua dengan menggunakan pesawat Dimonim Air pukul 13.35 Wit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sementara jenazah pilot dan copilot akan diterbangkan ke Sentani pada Senin (13/8) dan 6 jenazah lain akan diserahkan kepada pihak keluarga korban mengingat kondisi korban masih dapat dikenali.

Adapun nama-nama penumpang Pesawat Dimonim Air sebagai berikut:

1. Lessie (Pilot)

2. Wayan Sugiarta (Co Pilot)

3. Sudir Zakana (penumpang)

4. Martina Uropmabin (Penumpang)

5. Hendrikus Kamiw (penumpang)

6. Lidia Kamiw (penumpang)

7. Jamaludin (penumpang)

8. Naimus (penumpang)

9. Jumaidi /CHL (penumpang selamat). []

Berita terkait
0
Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyambut baik langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah membantu menyalurkan vaksin PMK.