Hilmi Aminuddin Wafat, Kehilangan Besar bagi PKS

Sukamta mengaku kehilangan atas meninggalnya pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta. (Foto: Dok Tagar)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengaku kehilangan atas meninggalnya pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2003 hingga 2015 KH Hilmi Aminuddin.

Sukamta berharap, rasa kehilangan yang mereka rasakan dapat digantikan dengan lahirnya sosok yang tangguh seperti Hilmi Aminuddin di PKS.

Kecerdasan beliau dipadu dengan sikap yang bersahaja membuat kami anak-anak muda waktu itu, merasa dengan mudah mengikuti semua bimbingannya

"Kepergian beliau adalah sebuah kehilangan besar bagi PKS dan juga bangsa Indonesia. Semoga tumbuh kader kader tangguh bangsa dan partai yang akan melanjutkan estafet perjuangan dan peran Ustadz Hilmi Aminuddin," katanya kepada Tagar, Selasa, 30 Juni 2020.

Baca juga: Kapolri Cabut Maklumat Covid-19, PKS: Bisa Dipahami

Sepengetahuan Sukamta, Hilmi adalah sosok seorang guru dan pembimbing bagi generasi baru sejak usia sang ustadz masih muda.

"Beliau juga seorang ulama dan dai, kemudian beliau menjadi pendiri Partai Keadilan sekaligus menjadi ketua Majelis Syuro pertama Partai Keadilan yang berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," ujarnya.

Menurutnya, Hilmi mempunyai kepribadian yang ramah kepada semua orang, termasuk bagi para kader PKS.

Baca juga: PKS Tolak Pencabutan Subsidi Gas Melon

"Beliau pribadi yang ramah dan hangat, juga lucu membuat hubungan dengan kami anak-anak muda saat itu menjadi sangat dekat dan kami merasakan kehangatan hubungan seperti bapak dengan anak-anaknya. Kecerdasan beliau dipadu dengan sikap yang bersahaja membuat kami anak-anak muda waktu itu, merasa dengan mudah mengikuti semua bimbingannya," kata dia.

Sukamta mengaku, sesuatu yang diajarkan Hilmi kepada mereka selalu sejalan dengan sikapnya sehari-hari.

"Sikap nasionalisme beliau sangat kuat dengan bingkai keislaman membuat kami sebagai generasi yang lebih muda merasa nyaman di bawah bimbingan almarhum. Beliau adalah pemimpin, pembimbing, guru dan sekaligus bapak bagi aktivis-aktivis muda bangsa Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia berduka, merasa kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, selamat jalan, ustaz," ucap Sukamta. []

Berita terkait
PKS: Bahas RAPBN 2021 Harus Akui Hak Budgeting DPR
Mulyanto keberatan bila Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dijadikan instrumen untuk memangkas hak budgeting DPR.
PKS Sebut Lomba Video New Normal Tak Pantas
Hidayatullah mengatakan langkah Mendagri Tito Karnavian berikan DID atas video new normal kepada 84 pemerintah daerah tidak pantas.
PKS Tegaskan APBN Instrumen Sejahterakan Rakyat
Politisi PKS mengingatkan pemerintah bahwa peran anggaran negara adalah instrumen penting untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan