Hery-Heri Janji Naikkan Tamsil Guru Non PNS, Ini Sumber Dananya

Pasangan HerY-Heri di Pilkada Manggarai berkomitmen meningkatkan tambahan penghasilan guru honorer. Ini sumber dananya.
Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut, Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai. (Foto: Tagar/Sekretariat Hery-Heri)

Ruteng - Pasangan Herybertus Nabit-Heribertus Ngabut (Hery-Heri) berkomitmen akan meningkatkan Tambahan Penghasilan (Tamsil) senilai seratus persen kepada guru honorer di Kabuaten Manggarai.

Hery Nabit, calon Bupati Manggarai nomor urut 2 mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sebab selain pembangunan infrastruktur pendidikan, kesejahteraan guru non PNS juga wajib diperhatikan oleh pemerintah.

Apalagi salah satu contohnya, dalam bidang pendidikan, mutu kelulusan SMP di Kabupaten Manggarai masih menempati urutan terendah. Hal itu dinilai sebagai salah satu akibat kurangnya kesejahteraan guru terlebih khsusus non PNS.

Kita akan kurangi sedikit belanja langsung infrastruktur yang bersumber dari DAU dan untuk menutupi itu pembangunan infrastruktur lebih banyak dari DAK penugasan.

"Misi kita salah satunya peningkatan kualitas pendidikan Manggarai, sehingga pemerintah wajib lakukan berbagai upaya untuk mewujdkan itu, salah satunya terkait kesejahteraan guru," katanya, Sabtu 14 November 2020.

Ia menjelaskan, untuk mewujudkan rencana itu pasangan Hery-Heri telah menyiapkan strategi atau skema anggaran untuk memenuhi kebutuhan terlebih khusus sumber anggaran rencana peningkatan Tamsil tersebut.

Menurut dia, sumber anggaran untuk peningkatan tamsil adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan mengurangi sedikut belanja langsung infrastruktur ditambah penghematan terhadap beberapa kegiatan yang tidak berdampak luas bagi masyarakat.

Untuk menutupi itu, akan melakukan komunikasi yang intens dengan pemerintah pusat untuk menambahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan yang bersumber dari kementerian dan dana aspirasi anggota DPR RI.

"Itu dilakukan dengan memaksimalkan jalur komunikasi melalui partai politik pengusung. Kita akan kurangi sedikit belanja langsung infrastruktur yang bersumber dari DAU dan untuk menutupi itu pembangunan infrastruktur lebih banyak dari DAK penugasan," katanya kepada Tagar, Sabtu 14 November 2020 sore.

"Kita bangun komunikasi yang intens dengan pemerintah pusat melalui jalur partai politik, sehingga DAK bertambah, khususnya DAK penugasan dan dana aspirasi,"sambungnya.

Sebab menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan anggaran peningkatan Tamsil tidak bisa bersumber dari DAK, karena porsinya sudah jelas.

"Beda dengan DAU, itu bisa kita alokasikan tergantung kebutuhan salah satunya peningkatan Tamsil guru non PNS. Kalau DAK tidak bisa, sehinga DAK kita fokus infrastruktur," ujarnya.

Selain sumber dari DAU, peningkatan Tamsil juga kata Hery adalah memaksimalkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai yang selama ini tidak pernah capai seratus persen.

"Realisasi PAD harus Maksimal, karena selama ini pajak dan retribusi tidak capai 100 persen dari taget. Pajak dan retribusi selalu dibawah 75 persen maupun beberapa sumber PAD lainnya. Sehingga tidak salah kalau selama ini mengeluh tentang anggaran," katanya.

Saat debat kandidat berlangsung Deno Kamelus mangakui kontribusi PT MMI per tahun hanya sekitar seratus juta.

Menurut Hery Nabit, apa yang disampaikan Deno Kemelus adalah mengakui kegagalannya mengelolah PT MMI. Sebab menurut Hery, kontribusi PT MMI yang hanya capai sekitar seratus juta per tahun itu dinilai gagal.

Hal itu karena tidak sesuai dengan jumlah investasi Pemda Manggarai, sebab hingga tahun 2019  Pemda Manggarai sudah investasi ke PT MMI sebanyak Rp 10 Miliar.

Tidak salah kalau Deno Kamelus beralasan karena kontribusi PT MMI hanya sekitar seratus juta per tahun, yah itu mengakui kegagalannya.

Sementara jumlah uang yang dikembalikan ke Pemda sejak Investasi pada 2013 baru capai Rp 615,7 Juta, bahkan pada 2019 hanya menyetor Rp 88 juta dari target Rp 188 juta.

"Tidak salah kalau Deno Kamelus beralasan karena kontribusi PT MMI hanya sekitar seratus juta per tahun, yah itu mengakui kegagalannya mengelolah PT MMI. Karena yang namanya badan usaha itu sebenarnya mencari keuntungan untuk daerah. Kalau faktanya seperti itu lebih baik simpan uang di bank saja karena keuntungan atau devidennya lebih besar," katanya.

Atas dasar itu, pasangan Hery-Heri berkomitmen akan mengelolah PT MMI dengan baik seperti harus ada pekerjaan atau program inti agar bisa fokus mengelolahnya.

"Jangan mengambang, salah satu rencana Hery-Heri adalah membuka tempat pengelolaan jagung untuk pakan ternak. Selain mencari keuntungan, itu juga untuk meningkatkan semangat petani menanam jagung karena pasarnya jelas, peternak juga lebih muda mencari pakan dengan harga yang lebih murah" katanya.

Bahkan direncanakan akan menambahkan lagi jumlah investasi dari Pemda Manggarai guna memperbanyak keuntungan.

"Keuntungan investasi di PT MMI itu nanti kita jadikan sebagai salah satu sumber anggaran peningkatan jumlah Tamsil guru non PNS. Tapi intinya ini tergantung niat, kalau pemimpin punya niat yang pasti apapun dia lakukan untuk penuhi janjinya, tapi kalau tidak ada niat yang pasti juga itu tidak akan dilakukan," ujarnya. []

Berita terkait
Melihat Visi Misi Cakada Kabupaten Manggarai NTT
KPUD Kabupaten Manggarai selenggarakan debat kandidat calon kepala daerah (Cakada) Manggarai di Aula MCC Ruteng. Ini visi misi kedua pasangan calon
Satu Pasien Covid-19 di Manggarai Kabur dari Karantina
Satu pasien positif Covid-19 di Manggarai kabur dari tempat karantina pasien, namun pasien tersebut membantah kalau dia kabur. Ini penjelasannya.
Polres Manggarai Terkesan Tertutup dengan Sejumlah Kasus
Kapolres Manggarai Nusa Tenggara Timur terkesan cuek dan tidak merespon awak media.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.