Makassar - Abdi, seorang buruh bangunan, tewas akibat ditembak anggota Polri di lapangan sepak bola, Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, Minggu 22 September 2019.
Pria berumur 21 tahun ini dikabarkan menjadi korban penembakan karena ia hendak tawuran.
Anggota Polri berpangkat Brigpol, berinisial S yang bertugas di Mapolsek Mangkutana, bermaksud melerai tawuran. Namun diduga lalai hingga warga tertembak dan mengenai pipi dan peluru bersarang di kepalanya.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, pelaku yang merupakan anggota Polri saat melaksanakan tugas, tapi karena kelalainnya membuat salah seorang warga tertembak.
"Iya betul. Pelakunya adalah anggota Polsek Mangkutana," kata Guntur Laupe.
Anggota polisi mengeluarkan tembakan peringatan namun mengenai pelipis korban yang akhirnya dirawat sampai meninggal dunia
Peristiwa penembakan terhadap warga ini, lanjut Kapolda, bermula dari anggota Polri yang sedang berjaga di Polsek Mangkutana, tiba-tiba mendapat informasi akan ada tawuran kelompok di lapangan bola.
Brigpol S bergegas ke lokasi kejadian dan melihat empat orang termasuk Abdi, yang sedang mengendarai sepeda motor RX-King masuk ke lapangan. Dia mendekati kelompok pemuda ini dan mengimbau agar meninggalkan lokasi dan tidak melakukan tawuran.
Tapi kelompok pemuda ini, mengabaikan imbauan Brigpol S dan mengeluarkan tembakan peringatan. Tapi nahasnya, tembakan peringatan ini mengenai pipi Abdi yang kemudian tersungkur dengan bersimbah darah.
"Singkat cerita ketika anggota jaga menerima info bahwa akan terjadi tawuran maka seketika itu anggota tersebut langsung menuju lokasi dan saat di TKP anggota polisi mengeluarkan tembakan peringatan namun mengenai pelipis korban yang akhirnya dirawat sampai meninggal dunia," bebernya.
Pada saat kejadian, Abdi sempat dilarikan ke rumah sakit Lagaligo Lutim untuk mendapatkan perawatan medis. Tapi karena luka cukup serius, proyektil bersarang di kepala korban dan tidak sadarkan diri, sehingga ia dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Sawerigading Palopo. Nyawa Abdi tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.[]