Banda Aceh - Meninggalnya Harun Keuchik Leumiek merupakan kehilangan besar bagi Aceh. Sosok tersebut selama ini menjadi panutan rakyat di provinsi berjuluk Serambi Mekkah, dari berbagai lapisan ataupun kalangan.
Harun Keuchik Leumiek meninggal dunia pada Rabu, 16 September 2020. Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 14.15 WIB di kediamannya kawasan Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Aceh.
“Harun Keuchiek Leumiek sosok panutan rakyat di segala lapisan strata sosial. Beliau mengesankan ramah, perhatian dan peduli terhadap sesama,” ujar Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Syamsul Rijal pada Tagar, Rabu, 16 September 2020 malam.
Bukan hanya sebagai pengusaha emas tetapi juga peduli hasil karya peradaban.
Prof Syamsul Rijal dan Harun Keuchik Leumiek pernah sama-sama dalam satu lembaga di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Aceh. Karena satu lembaga, Syamsul Rijal mengetahui bagaimana sosok Harun Keuchiek Leumiek.
“Kepedulian beliau terhadap fakir miskin dan anak yatim, ditandai dalan berbagai event sosial beliau ambil bagian untuk itu, inilah perwujudan amal saleh,” tutur Prof Syamsul.
Masjid Keuchik Leumiek berada di Desa Lamseupeung, Kota Banda Aceh, Aceh. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)
Selain itu, lanjut Prof Syamsul, Harun Keuchik Leumiek juga sosok yang sangat memperhatikan warisan kultural Aceh dan keislaman. Karena itu, sosok ini menjadi kolektor beragam bagian peradaban.
- Baca juga: Harun, Tokoh Pers Aceh Pergi untuk Selamanya
“Bukan hanya sebagai pengusaha emas tetapi juga peduli hasil karya peradaban,” ucap Prof Syamsul.
Menurut Prof Syamsul, inisiatif pendirian Masjid Haji Keuchik Leumiek adalah puncak kehidupan sosio religi yang Harun persembahkan untuk kemaslahatan umat. Masjid ini berada di Desa Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh.
“Beliau tidak banyak berkomentar, ketika ada seruan kebaikan beliau terdepan melaksanakannya. Itu yang saya rasakan selama kebersamaan dengan beliau di dalam berbagai event,” ujarnya. []
