Jakarta - Meskipun memiliki latar belakang sebagai pengusaha yang bergerak dalam bidang penerbangan dan alat-alat perkebunan. Johnny Gerard Plate yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, dipercaya oleh Presiden Jokowi menjadi menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Indonesia Maju.
Berangkat dari pengalamannya yang pernah menjabat sebagai anggota DPR 2014-2019 dari partai Nasdem, Johnny bertugas di komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan.
Dengan begitu, Presiden Jokowi berharap bahwa Johnny bisa membenahi berbagai regulasi yang berkaitan dengan perusahaan rintisan digital, digitalisasi data hingga perlindungan data pribadi.
Sebelum menerima jabatan menteri sebenarnya Johnny sudah terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2019-2024 dari dapil Nusa Tenggara Timur I yang meliputi seluruh pulau Flores, Lembata dan Kabupaten Alor, namun jabatan tersebut dilepaskannya.
Johnny merupakan kelahiran 10 September 1956 yang berasal dari Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT. Terlahir dari pasangan Paulus Plate dan Theresia Pora. Ayahnya bekerja sebagai seorang perawat kesehatan dan Ibunya merupakan guru SD di Ruteng. Johnny menamatkan gelar Sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Jakarta pada tahun 1979.
Setelah lulus dirinya kemudian masuk ke dalam dunia usaha di bidang alat-alat pertanian dan kemudian bersama rekannya mengembangkan usaha dibidang transportasi penerbangan. Johnny pernah menjabat di beberapa perusahaan, seperti Komisaris PT Indonesia air, Komisaris Utama PT Aryan Indonesia, Komisaris PT Mandosawu Putratama Sakti dan Direktur Utama PT Air Asia Investama.
Sebagai Pejabat Negara, Johnny wajib melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya kepada KPK. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021.
Dia memiliki harta kekayaan dengan total Rp 189 miliar, yang terdiri dari 20 aset tanah dan bangunan yang terletak di kota Jakarta, Depok dan Manggarai serta satu aset tanah seluas 999 m2 yang tidak diketahui letaknya, total dari aset tersebut berjumlah Rp 139 miliar.
Johnny juga tercatat memiliki 1 Mobil Toyota Alphard Minibus tahun 2013 dan Mobil Mitsubishi Colt Truck tahun 2013 yang bernilai Rp 460 juta. Selain itu Dia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3,6 miliar.
Dalam LHKPN tersebut Johny juga memiliki harta dalam bentuk surat berharga senilai Rp 4,6 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp 66 miliar dan Johnny juga memiliki hutang sebesar Rp 24 miliar.[]
(Agung Bukit)
