Harga Melambung, Cabai Busuk Diburu Warga Surabaya

Harga cabai naik 100 persen di Pasar Pabean Surabaya, masyarakat mulai beralih cabai busuk.
Cabai di Pasar Pabean Surabaya naik mencapai 100 persen. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Melambungnya harga cabai di pasar kawasan Surabaya membuat masyarakat harus beralih memburu ke cabai busuk. Masyarakat membeli cabai busuk alias BS untuk bahan campuran dalam membuat sambal atau makanan pedas.

Pantauan Tagar di Pasar Pabean Surabaya, kenaikan cabai mencapai 100 persen. Dimana harga sebelumnya hanya Rp. 30 ribu perkilogram, kini naik menjadi Rp. 62 ribu perkilogram.

Cabai busuk diyakini masih dapat memberi rasa pedas ketika membuat sambal. Namun sambal atau makanan pedas itu tidak semuanya memakai cabai busuk karena terlebih dulu dengan cabai biasa.

“Paling banyak orang membeli cabai besar busuk, karena harganya selisih separuh yakni hanya Rp 30 ribu perkilogram. Kalau cabai rawit biasanya yang dicari adalah cabai kering,” kata Ulfa salah satu pedagang cabai di Pasar Pabean, Minggu, 2 Februari 2020.

Ulfa mengaku cabai busuk biasanya diburu oleh para penjual nasi karena jika menggunakan yang biasa maka penjual atau pedagang akan rugi.

Menurutnya, cabai besar yang dibeli 2 kuintal dari tengkulak jika kondisinya basah biasanya yang membusuk hanya 5-6 kilogram. Cabai-cabai yang dikirim oleh tengkulak akah dipilah antara yang kondisi baik dan kurang baik.

“Tergantung kondisinya, kalau basah yang busuk bisa 5-6 kg. Kalau cabai rawit jarang yang busuk, atau sedikit,” tuturnya.

Paling banyak orang membeli cabai besar busuk, karena harganya selisih separuh yakni hanya Rp. 30 ribu perkilogram.

Pedagang cabai lainnya, Izza menjelaskan, kenaikan cabai tergantung pasokan. Sebelum naik drastic, harga cabai mencapai Rp 25-30 ribu per kilo. Bahkan ada yang mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

“Tergantung pasokan. Telat apa tidak. Karena banyak petani gagal panen akibat banjir. Baru mahal,” tuturnya.

Jika kondisi normal pasokan cabai bisa mencapai 1 ton per hari. Namun banyak yang gagal panen, cabai dipasok 50 kilogram saja.Kini penjualan cabai tidak seperti hari biasanya ketika belum melambung. Bahkan pedagang bisa mengalami kerugian karena pembeli berkurang.

“Kerugiannya kalau kondisinya membusuk. Kalau beli 50 kg, yang busuk bisa 2 kilo,” ujarnya.

Meski cabai busuk banyak di buru, tidak semuanya pedagang makanan membeli Lombok dalam kondisi jelek. Seperti yang dilakukan oleh Anik. Pedagang nasi pecel ini tidak mencampur masakannya dengan cabai busuk. Ia tetap menggunakan cabe rawit biasa untuk membuat sambal.

Anik mengaku cabai memang terus mengalami kenaikan. Seminggu yang lalu harga cabai masih Rp 50 ribu per kg.Untuk menekan kerugian, Anik lebih memilih menaikan harga nasi pecel yang dibuatnya. Dimana biasanya di jual Rp 9 ribu rupiah perbungkus, kini dinakkan menjadi Rp 10 ribu per bungkus.

“Saya tetap beli cabai biasa. Asli ini (cabai rawit). Cuma dari harga biasanya naik seribu,” ujarnya. []

Berita terkait
Polrestabes Surabaya Ringkus 6 Orang Pengedar Sabu
Polrestabes Surabaya mengamankan pengedar narkoba jaringan Lapas dan menemukan ratusan gram sabu serta puluhan pil ekstasi.
Menpora Akan Membuka Rakernas GAMKI di Surabaya
Menpora Zainudin Amali diagendakan hadir di Rakernas GAMKI yang akan diadakan di Surabaya Jawa Timur.
Kuliner Khas Surabaya dengan Cita Rasa Tradisional
Surabaya memiliki beberapa kuliner khas dengan cita rasa tradisional yang bakal mengoyang lidah. Mau tahu apa saja kulinernya?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.