Harga Ikan di Kediri Naik Imbas Cuaca Ekstrem

Cuaca buruk membuat nelayan takut melaut. Akibatnya pasokan ikan berkurang hingga memicu kenaikan harga.
Pedagang ikan di Kediri, Jawa Timur mengeluhkan tersendatnya pasokan ikan akibat cuaca ekstrem. Imbasnya harga ikan mengalami lonjakan. (Foto: Tagar/Fendhi Lesmana)

Kediri - Sejumlah pedagang ikan laut di pasar tradisional Setono Betek, Kota Kediri, Jawa Timur, sejak dua pekan terakhir ini dipusingkan dengan tersendatnya pasokan ikan imbas cuaca ekstrem. Masalah ini memicu kenaikan harga ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar.  

"Cuaca buruk, nelayannya enggak berani melaut karena gelombangnya tinggi," terang salah satu pedang ikan, Anton, Senin, 13 Januari 2019. 

Anton lantas membandingkan pasokan ikan sebelum dan sesudah cuaca ekstrem. Jika sebelumnya, pasokan lancar dan ikan laut selalu ada setiap hari, tapi begitu cuaca buruk melanda laut maka jumlah kiriman berkurang jauh. Terbatasnya jumlah pasokan itu masih juga harus dibagi dengan pedagang yang ada. 

"Biasanya setiap hari kami dikirim kisaran satu ton, sekarang cuma tiga kuintal, itu pun harus dibagi dengan pedagang ikan laut lainnya. Pedagang ikan di sini ada lima orang," terangnya.

Jumlah barang yang tersedia terbatas, sementara jumlah permintaan tetap tinggi, maka berlaku hukum ekonomi. Terjadi perubahan harga di hampir semua jenis ikan. 

Cuaca buruk, nelayannya enggak berani melaut karena gelombangnya tinggi.

Harga ikan laut tengiri misalnya. Sebelum cuaca buruk, dijual Rp 60.000 per kilogram naik menjadi Rp 80.000 per kilogram. Hal sama juga berlaku bagi cumi, naik menjadi Rp 80.000 per kilogram dari sebelumnya, Rp 70.000 per kilogram. 

Ikan tuna semula Rp 35.000 per kilogram naik menjadi Rp 40.000 per kilogram. Ikan tongkol cakalan Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram. Ikan kembung biasa dijual Rp 35.000 per kilogram saat ini menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Ditambahkan, selama ini pedagang ikan di Pasar Setono Betek mendapatkan suplai ikan laut dari nelayan luar kota, seperti Tuban, Gresik serta Prigi Trenggalek.

Belakangan diketahui jika kenaikan harga komoditas ikan tidak hanya terjadi pada ikan laut saja. Juga merambah ikan air tawar atau ikan tambak. Dampak hujan deras ditengarai membuat banyak peternak ikan yang mengalami gagal panen karena kebanjiran. 

Ikan air tawar yang harganya ikutan naik tersebut, di antaranya ikan nila menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumya Rp 30.000 per kilogram. Sementara ikan bandeng ukuran kecil yang semula harganya Rp 25.000 per kilogram harganya berubah menjadi Rp 30.000 per kilogram. []

"Gagal panen kan jadi banjir, tambaknya kena hujan," ujar dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Ombak Tinggi, Nelayan di Jeneponto Takut Melaut
Akibat cuaca buruk, nelayan di pesisir pantai Kelurahan Biringkassi dan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Jeneponto tidak melaut.
Cuaca Ekstrem, Risma Imbau Nelayan Pantau WID
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan kegunaan Weather Information Display (WID) untuk mendapatkan informasi cuaca bagi nelayan.
Ini Imbauan Polairud Pangkep Kepada Nelayan
Polairud Pangkep terus memberikan imbauan keselamatan berlayar bagi nelayan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.