Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau kepada sejumlah nelayan di Surabaya untuk tidak melaut. Alasannya, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebut wilayah pesisir Surabaya diterjang cuaca ekstrem dan berpotensi banjir rob.
Risma pun meminta kepada nelayan untuk melihat Weather Information Display (WID) yang baru dipasang untuk mendapatkan informasi seputar kondisi cuaca. Videotron atau WID tersebut, dapat membantu mereka mendapatkan informasi tentang keselamatan pelayaran.
“Biasanya panjenengan (Anda) akan berangkat ke laut, bisa melihat (WID) nanti. Kenapa ini penting, karena ini untuk keselamatan panjenengan semuanya,” ujarnya saat sosialisasi dan pembinaan kepada para nelayan pesisir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Romokalisari, Benowo, Kota Surabaya, Rabu 8 Januari 2020.
Diharapkan dengan adanya WID, tidak ada warga yang menjadi korbn akibat cuaca buruk.
Biasanya panjenengan (Anda) akan berangkat ke laut, bisa melihat (WID) nanti.
"Sedih saya kalau ada warga yang kena musibah saat bekerja, apalagi ini cuaca sangat buruk. Tolong jangan paksakan untuk melaut dulu," pesan Risma.
Risma pun menjanjikan semabko bagi para nelayan yang tidak melaut karena cuaca ekstrem.
“Kalau misalkan panjenengan tidak bisa melaut, saya coba memberikan bantuan sedikit, ada beras yang bisa panjenengan gunakan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan dalam sosialisasi yaang dilakukan pihaknya tiga WID baru.
"Jadi sudah ada enam WID. Para nelayan bisa memanfaatkannya untuk memprediksi cuaca sebelum melaut," ucapnya.
Irvan menjelaskan, data yang ditampilkan di Weather Information Display (WID) itu, didapatkan dari BMKG Maritim Tanjung Perak. Data tersebut merupakan data realtime yang diupdate setiap harinya dan berisi beberapa informasi. Mulai dari suhu, kelembapan udara, cuaca, kecepatan dan arah angin, tinggi gelombang hingga jarak pandang.
“Ini semua terhubung ke SIUTS (Surabaya Integrated Urban Transport System) Joyoboyo, dan ke depan kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk bisa terkoneksi dengan Early Warning System bila ada tsunami atau cuaca buruk lainnya, jadi kita sedang berkoordinasi untuk mengajukan,” katanya. []