Aceh Tamiang - Harga emas di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh menembus angka Rp 923 ribu per gram, atau Rp 3 juta lebih dalam per mayamnya. Mayam sendiri merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh. Jika dikonversikan dengan gram maka satu Mayam diperkirakan bernilai sekitar 3,33 gram.
Salah satu pedagang emas di kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Zulfan mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini, harga emas 99 karat atau emas London harganya belum stabil, atau masih turun naik. "Bahkan dalam sebulan, harga emas bisa naik dan bisa turun hingga beberapa kali," kata Zulfan kepada Tagar, Rabu, 16 September 2020.
Penurunannya harga emas, Zulfan mengaku terbilang relatif, terkadang turun Rp 50 ribu hingga Rp 200.000 ribu. Begitu juga sebaliknya jika naik. Seperti yang terjadi pada Agustus 2020 kemarin, harga emas mencapai Rp 3,2 juta per mayamnya. Namun, bulan ini harganya turun Rp 130 ribu dalam per mayam.
"Dan untuk sekarang, harga per mayamnya tiga juta tujuh puluh ribu rupiah. Harga tersebut belum termasuk ongkos buat," katanya.
Bahkan dalam sebulan, harga emas bisa naik dan bisa turun hingga beberapa kali.
Zulfan mengatakan, harga emas mulai menembus angka Rp 3 juta lebih per mayam sudah sejak bulan Agustus 2020 lalu. "Sebelum lebaran Idul Adha, atau tepatnya pada Juni 2020 lalu. Harga per mayamnya masih berkisar Rp 2.8 juta lebih," katanya.
Selama ini kata Zulfan, penjualan emas di Pasar Kota Kualasimpang masih belum menunjukan peningkatan masyarakat dalam membeli emas. Bahkan cenderung mengalami penurunan atau sepi dari pembeli.
"Sekitar 50 sampai 60 persen terjadi penurunan penjualannya. Ditambah lagi harganya kini telah menembus Rp 3 juta lebih per mayam," ujarnya.
Baca juga:
- Harga Emas di Abdya Aceh Naik Jelang Idul Adha
- Harga Emas di Aceh Tamiang Jelang Idul Adha
- Penyebab Penjualan Emas di Aceh Barat Menurun
Ia menyebut, rata-rata masyarakat membeli dalam jumlah kecil untuk investasi, karena hampir semuanya beralasan masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi untuk saat ini. Bahkan ia mengaku lebih banyak masyarakat yang menjual perhiasan mereka, dibandingkan membeli.
Menurutnya, harga emas diperkirakan belum akan stabil untuk beberapa bulan ke depannya, karena harga emas dipengaruhi oleh masalah politik dunia, perang dagang. Untuk dalam negeri pun juga dipengaruhi oleh rupiah yang tidak stabil.
"Saat ini kita lihat, ekonomi masyarakat masih belum normal. Bahkan masih banyak yang terjepit dari segi ekonomi. Meskipun pandemi di Aceh tidak terlalu tinggi, namun dampaknya sangat terlihat di masyarakat," ujarnya. []