Harga Bahan Pangan Global Naik Mencapai Level Tertinggi

Menurut PBB akibat perubahan iklim harga pangan dunia cetak rekor tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir
WFP: 270 juta orang di seluruh dunia terancam kelaparan (Foto: dw.com/id)

Oleh: Katie Silver - Reporter Bisnis

Harga pangan global telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade setelah naik lebih dari 30% tahun lalu. Hal ini dikatakan oleh pejabat di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO - Food and Agriculture Organization).

Data badan tersebut menyoroti melonjaknya harga sereal dan minyak sayur di seluruh dunia. Harga minyak nabati mencapai rekor tertinggi setelah naik hampir 10% pada Oktober 2021.

Gangguan pasokan, harga komoditas yang tinggi, penutupan pabrik dan ketegangan politik menyebabkan terdongkraknya harga.

ketahanan pangan afghanistanKetahanan pangan di Afghanistan terancam karena kemarau, Covid-19 dan sejumlah sanksi sosial (Foto: voaindonesia.com - Courtesy/WFP)

FAO mengatakan harga sereal naik lebih dari 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Harga gandum adalah salah satu kontributor utama kenaikan ini, naik hampir 40% dalam 12 bulan terakhir setelah eksportir utama - seperti Kanada, Rusia dan AS - mengalami panen yang buruk.

"Dalam kasus sereal, kami menghadapi situasi di mana dapat dikatakan bahwa perubahan iklim yang pada akhirnya menyebabkan penurunan produksi," kata Peter Batt, pakar agribisnis di Curtin Business School mengatakan kepada BBC. "Kita mengalami tahun-tahun [panen] yang sangat buruk di banyak tempat."

FAO mengatakan naiknya indeks harga minyak nabati didorong oleh kenaikan harga minyak sawit, kedelai, bunga matahari dan minyak lobak.

Lebih lanjut FAO mengatakan bahwa dalam kasus minyak kelapa sawit, harga terdorong lebih tinggi setelah produksi dari Malaysia turun karena kekurangan pekerja migran yang sedang berlangsung.

Kekurangan tenaga kerja berperan menaikkan biaya produksi dan transportasi makanan di tempat-tempat lain di dunia.

"Masalah lain yang muncul adalah mengeluarkan produk. Misalnya, di sini di Australia kami memiliki banyak kapal yang datang untuk mengambil makanan tetapi kami tidak dapat memasukkan kru karena Covid," kata Blatt.

Gangguan pengiriman juga mendorong harga susu, dengan biaya produk susu naik hampir 16% selama tahun lalu.

orang tua dan anak-anak di madagaskar kelaparnOrang tua dan anak-anak paling menderita akibat kerawanan pangan di Ambovombe, Madagaskar, Afrika, 12 Juni 2021, karena mereka tidak punya apa-apa selain daun kaktus untuk dimakan (Foto: voaindonesia.com - Courtesy Image: WFP/Tsiory Andriantsoarana)

Brigit Busicchia dari Macquarie University, Sydney, Australia, mengatakan spekulasi di pasar global juga berkontribusi terhadap kerentanan harga. "Sejak tahun 1990-an, deregulasi perdagangan berjangka komoditas telah memungkinkan investor institusional untuk memasuki pasar ini dalam skala besar."

Hal ini berdampak pada negara-negara yang bergantung pada impor pangan. "Diperkirakan negara-negara seperti Mesir atau negara-negara Timur Tengah lainnya mengalami ketegangan dalam penyediaan sereal mereka," katanya.

Busicchia juga menyoroti bahwa kenaikan harga pangan biasanya paling dirasakan oleh masyarakat miskin, karena kelompok yang kurang beruntung didorong lebih jauh ke dalam kemiskinan.

Hal ini berpotensi meningkatkan ketegangan sosial dan politik (bbc.com/indonesia). []

Kenaikan Harga Pangan Picu Krisis Kelaparan di Seluruh Dunia

Harga Pangan Dunia Melonjak Tajam ke Rekor Harga Tertinggi

Penghijauan Demi Iklim Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Global

Kenaikan Harga Pangan di Myanmar Sejak Kudeta Meresahkan

Berita terkait
Afghanistan Akan Hadapi Krisis Pangan yang Parah
Afghanistan hadapi kekurangan pangan yang parah karena kemarau, pandemi Covid-19, dan sanksi-sanksi ekonomi
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.