Hantu Cantik dan Kelelawar Raksasa di Kumaka Mamuju

Kumaka di Mamuju diyakini merupakan tempat munculnya dua jejadian, yakni sosok perempuan cantik dan kelelawar raksasa.
Lokasi yang diyakini merupakan tempat kemunculan hantu cantik dengan punggung berlubang di perbatasan Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Sulawesi Barat. (Foto: Tagar/Eka Musriang)

Mamuju - Satu warung kecil berdiri di tepi jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sementara di sekelilingnya hanya ada ada kebun jagung milik warga.

Kendaraan yang melintas di lokasi itu, perbatasan antara perbatasan Desa Uhai Mate dan Desa Kaeng, Kabupaten Mamuju, tidak terlalu ramai. Sebagian besar pengguna jalan hanya lewat tanpa menoleh apalagi singgah. Tidak jarang mereka dengan sengaja mempercepat laju kendaraannya, terutama pengendara sepeda motor.

Tempat itu diapit oleh dua perbukitan yang cukup tinggi, dan dikenal dengan nama Kumaka, yang sejak lama dipercaya sebagai salah satu lokasi angker di Kabupaten Mamuju.

Selain dipercaya sebagai tempat angker, lokasi Kumaka yang tidak jauh dari pegunungan dan hutan, membuat sebagian besar orang enggan untuk singgah atau tinggal berlama-lama, kecuali warga sekitar atau pengguna jalan yang berniat untuk membeli sesuatu di warung.

Keberadaan warung itu membuat keseraman daerah Kumaka menjadi sedikit berkurang meski tidak terlalu banyak pengaruhnya.

Berdasarkan cerita warga setempat, Kumaka merupakan tempat munculnya dua jejadian, yakni sosok perempuan cantik dan kelelawar raksasa.

Waktu Kemunculan Sundel Bolong

Cerita HAntu Cantik Mamuju2Lokasi kemunculan hantu cantik di Kumaka terletak tidak jauh dari pegunungan dan hutan, membuat sebagian besar orang enggan untuk singgah. (Foto: Tagar/Eka Musriang)

Perempuan cantik jejadian yang merupakan penunggu tempat itu tidak setiap saat memunculkan dirinya. Biasanya dia muncul pada dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita hingga menjelang azan Subuh atau sekitar pukul 05.00 Wita.

Meski parasnya cantik, tapi menurut warga sekitar, punggung perempuan itu berlubang dan kakinya tidak menyentuh tanah. Semacam sundel bolong.

Sosok perempuan cantik jejadian itu tidak jarang muncul bersamaan dengan jejadian lain berupa kelelawar raksasa, meski sesekali dia menampakkan diri sendirian.

Hantu perempuan itu beberapa kali mengganggu pengguna jalan dengan menumpang pada pengendara sepeda motor. Sosok tersebut juga sesekali iseng dengan menahan penjual ikan segar yang melintas untuk membeli dagangannya.

Seorang penjual ikan segar, Uding, 30 tahun, mengaku pernah dihentikan oleh wanita tersebut. Saat itu dia tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut dikenal angker. Sosok perempuan cantik itu memesan dua termos besar ikan segar untuk keesokan harinya.

Merasa mendapatkan rezeki nomplok, Unding pun melayani pembelinya dan membawakan pesanan pada keesokan harinya.

"Wanita itu pesan dua termos besar dan keesokan harinya saya bawakan pesanannya, namun wanita tersebut tidak ada di tempat. Lalu saya meninggalkan termos yang berisi ikan tersebut berharap wanita yang pesan itu melihatnya. Setelah saya kembali untuk mengambil termos ikan saya, saya mendapati termos dalam keadaan kosong,"kata Uding kepada Tagar, Kamis 6 Agustus 2020.

Pengalaman mistis juga dialami oleh Rapto, 20 tahun, seorang warga Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, saat melintas di tempat itu.

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat itu mengaku sudah sering melintasi Kumaka, khususnya saat dia akan pulang ke kampungnya.

Rapto mengaku tidak pernah berpikir macam-macam jika melewati Kumaka, sebab selama ini dia tidak pernah mengalami kejadian aneh.

Tapi, beberapa bulan lalu saat dia berniat pulang kampung, dia bertemu dengan sundel bolong cantik tersebut.

Waktu itu Rapto berangkat dari pusat Kabupaten Mamuju sekitar pukul 23.00 Wita dengan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang. Dia memang sudah terbiasa melakukan perjalanan dengan sepeda motor pada malam hari, dengan pertimbangan cuaca yang tidak gerah.

Setibanya di Kumaka, Rapto melihat sosok wanita cantik berdiri di pinggir jalan. Tubuh hantu cantik itu semampai dan sangat ideal, tapi wajah cantiknya terlihat pucat, seperti penampaan hantu-hantu dalam film.

Berdasarkan perkiraannya, saat tiba di tempat itu waktu sudah menunjukkan menjelang pukul 05.00 Wita. Cuaca saat itu cukup dingin, tapi dia merasa bahwa itu adalah hal yang wajar, sebab Kumaka terletak di dataran tinggi dan tidak jauh dari hutan.

Rapto yang tidak pernah mengalami kejadian semacam itu mengaku sangat ketakutan saat melihat sosok perempuan cantik itu mencoba menghentikan laju kendaraannya. Dia pun menambah kecepatan sepeda motornya karena khawatir perempuan itu akan naik ke atas sadel sepeda motornya.

Setelah merasa yakin bahwa hantu perempuan itu berada cukup jauh, Rapto memberanikan diri untuk menoleh. Rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya.

Saya sempat menoleh ke belakang karena rasa penasaran saya terhadap wanita cantik itu, namun yang saya lihat bagian belakang dari wanita cantik itu berlubang.

Menurut Rapto, sebenarnya dia sudah sering mendengar cerita tentang keangkeran di lokasi itu. Tapi Rapto sama sekali tidak memercayai cerita-cerita tersebut, sampai dia mengalami sendiri kejadian itu.

"Awalnya, saya tidak percaya dengan cerita tentang keangkeran jalan tersebut," katanya.

Kelelawar Hantu Raksasa Pencipta Angin

Meski mengaku bertemu dengan sosok hantu cantik itu, Rapto tidak melihat kelelawar raksasa yang diyakini sebagai penunggu lain di tempat itu.

Kelelawar raksasa tersebut memang tidak selalu menampakkan diri. Sosok itu juga tidak pernah mengganggu para pengguna jalan, kecuali jika orang tersebut memiliki niat-niat tidak baik di situ.

Menurut cerita sebagian warga, dengan ukurannya yang sangat besar, kepakan kelelawar tersebut mampu menimbulkan angin cukup kencang dan menggoyangkan daun-daun pepohonan.

Saking besarnya ukuran kelelawar itu, warga memercayai bahwa dua bukit yang mengapit lokasi tersebut merupakan tempat berpijak kedua kaki kelelawar itu. Kaki satu berada di bukit sebelah kanan dan kaki yang satu lagi di bukit sebelah kiri.

Walaupun diyakini memiliki ukuran yang sangat besar, tetapi menurut cerita warga setempat tak jarang kelelawar raksasa itu mengecilkan ukuran tubuhnya saat menampakkan diri, meski tak sekecil kelelawar-kelelawar lain.

Seorang warga Kabupaten Mamuju yang mengaku bernama Andi, 30 tahun, mengatakan dirinya pernah bertemu kelelawar itu, yakni saat dia melakukan perjalanan menuju Kabupaten Mamasa.

Andi menyebut dia melihat sosok misterius yang mirip dengan kelelawar namun ukurannya tidak sama dengan ukuran kelelawar pada umumnya.

"Waktu saya lewat, saya melihat seekor kelelawar dengan ukuran yang lebih besar dari kelelawar-kelelawar pada umumnya," kata Andi.

Sama seperti Rapto, kata Andi, dia sudah sering mendengar keangkeran lokaisi tersebut, tetapi Andi tidak percaya karena memang dia tidak memercayai sesuatu yang berbau mistis.

Tapi sejak bertemu dengan sosok kelelawar itu, Andi mengaku mulai percaya pada hal-hal gaib. Bahkan hingga saat ini, pertemuannya dengan kelelawar raksasa pada tiga bulan lalu masih terbayang.

Saat Tagar berada di lokasi tersebut, aura mistis dan terkesan aneh masih sangat terasa. Suasana angker di lokasi itu masih terasa bahkan pada siang hari, membuat sebagian orang enggan untuk tinggal berlama-lama di situ. []

Baca Juga: 

Shelter Anjing di Tangerang Berdiri dari Rasa Kasihan

Konsumen dan Pedagang Kompak Tak Setuju GoFood Haram

Berita terkait
Cerita Seram Penghuni Gaib Asrama Kalokko Bantaeng
Kesaksian orang-orang yang tinggal di sekitar bekas asrama tentara zaman Belanda, Asrama Kalokko di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Silancur Highland Negeri di Atas Awan Magelang
Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki obyek wisata pegunungan yang kerap disebut negeri di atas awan, yakni Silancur Highland
Rajah Seumapa, Mantra Pengobatan Anak di Aceh
Warga Aceh Barat Daya memiliki mantra pengobatan yang disebut rajah seumapa. Rajah ini biasanya digunakan untuk mengobati anak kecil