Jakarta - Co-Founder sekaligus Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan mengatakan penyisihan sebagian pendapatan untuk pos dana darurat harus dimulai sedini mungkin. Sebab, semakin lama menunda, maka sama saja memperbesar potensi suatu kejadian yang tak terduga di kemudian hari.
Salah satunya ketika menghadapi bencana seperti banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) tepat di pergantian tahun 2020.
"Mulainya tidak perlu besar-besar, tetapi harus rutin dilakukan," ujar Fioney Sofyan kepada Tagar, Jumat, 3 Januari 2019.
Berapa besaran ideal untuk dana darurat?
Dalam catatannya, porsi dana darurat idealnya berkisar antara 10 persen hingga 30 persen dari total penghasilan yang didapat setiap bulan. Porsi itu pun ditentukan berdasarkan pengeluaran dari pekerja.
"Kenapa acuannya pengeluaran? Karena tentu saja pengeluaran kita harus lebih kecil dari pada pendapatan," tuturnya.
Baca juga: Jakarta Banjir, Hotel Bisa Raup Cuan dari Pengungsi
Fioney pun membagi kategori pekerja untuk menyiapkan dana darurat, yakni sebagai berikut.
1. Pekerja Single
Jumlah ideal dana darurat yang mencukupi untuk kategori pekerja single yang belum memiliki pasangan maupun tanggungan adalah sekitar tiga bulan dari pengeluaran.
2. Pekerja Memiliki Tanggungan
Untuk kategori seseorang yang sudah memiliki pasangan maupun pekerja single namun memiliki tanggungan, maka acuan dana darurat yang realistis adalah sekitar enam bulan pengeluaran.
3. Pekerja Menikah dan Memiliki Anak
Kategori pekerja dengan status sudah menikah dan memiliki anak, maka dana darurat yang harus dipersiapkan adalah sekitar 12 bulan pengeluaran. Karena, sebagai antisipasi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bisa dialami oleh kepala keluarga.
Selain itu, pendekatan tersebut juga ditujukan agar kebutuhan pembiayaan sekolah anak dapat tercover dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, Fioney juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terlalu bergantung kepada skema asuransi yang saat ini marak ditawarkan oleh berbagai lembaga jasa keuangan. Namun, jika tertarik dengan asuransi kata dia harus membaca dengan betul rincian asuransi tersebut.
"Saya selalu mengingatkan kepada semua pihak untuk membaca betul semua klausul yang ditawarkan oleh asuransi untuk menghindari risiko gagal klaim," ucapnya. []