Gus Hans Tantang NasDem Buka Survei Pilkada Surabaya

Gus Hans kecewa adanya komentar dari NasDem jika survei elektabilitas dirinya di Pilkada Surabaya masih rendah
Ketua DPD Bara JP Jawa Timur Gianto Wijaya (kiri) bersama KH Zahrul Azhar As’ad alias Gus Hans. (Foto: Istimewa)

Surabaya - Eks juru bicara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans merasa disalahkan terkait keputusan Partai Nasdem jelang Pemilihan Wali Kota Surabaya. Apalagi ia disebut oleh pengurus partai namanya yang kurang nendang, karena elektabilitasnya dibilang kurang bagus di Surabaya.

Gus Hans menantang NasDem untuk terbuka soal survei. Alasannya, hasil surveinya jauh lebih tinggi dari pada yang mendapatkan rekomendasi dari Nasdem, yakni Machfud Arifin.

Tidak usah mencari alasan terkesan kesalahan ada di peserta konvensi. Kalau misal nendang tidak nendang, saya sekarang sudah megang survei.

"Saya tantang dia pakai survei mana. Saya akan buka hasil surveinya lebih tinggi mana dari yang Ia rekomendasi dengan survei saya," ucap dia, Rabu 19 Februari 2020.

Meski disebut kurang nendang, Gus Hans tetap menghargai keputusan NasDem dalam menjatuhkan rekomendasi. Oleh karena itu, ia berharap NasDem juga harus menghargai calon yang mendaftar.

"Tidak usah mencari alasan terkesan kesalahan ada di peserta konvensi. Kalau misal nendang tidak nendang, saya sekarang sudah megang survei," kata Gus Hans, 

Tak berhenti di situ saja, Gus Hans bahkan berani buka-bukaan soal survei internal dari lembaga survei kredibel yang telah ia tunjuk. Dalam survei tersebut ia mengklaim telah memiliki elektabilitas bagus dibandingkan dengan calon lain.

"Saya sudah melakukan survei pribadi. Silakan, saya menghargai keputusan partai untuk itu sehingga tidak usah mencari alasan seakan-akan menyalahkan kesalahan ditimpakan kepada peserta konvensi," imbuh dia.

Lebih lanjut, Gus Hans akan menghormati keputusan NasDem. Ia tak mau terlalu mengintervensi apa yang sudah diputuskan oleh NasDem.

"Untuk itu Nasdem juga harus menghargai pendaftar. Sehingga tolong pihak partai tidak usah menyalahkan saya, toh saya juga menghargai keputusan partai," ujar dia.

Terkait anggapan kurangnya sosialisasi untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas, Gus Hans punya pendapat sendiri. 

Terpisah Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Nasdem Surabaya, Srihono Yularko, menyebut jika 3 nama yang sebelumnya menjadi jagoan NasDem Surabaya masih belum cukup signifikan. Ketiga nama itu diantaranya adalah kader NasDem Vincensius Awey, Ketua DPC Peradi Surabaya Haryanto, dan Wakil Ketua Golkar Jatim Gus Hans.

"Kalau menurut saya belum nendang, belum memuaskan," ujar Srihono.

Menurut Srihono, DPP punya survei tersendiri dalam mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas bakal calon yang akan diusung. Termasuk tiga nama hasil penjaringan yang diusulkan.

"Kami tidak mendapatkan itu. Saya sudah memberikan saran kepada para calon sebagaimana instruksi partai, agar mereka melakukan survei pribadi ya tapi tidak dilakukan," ujar dia. []

Berita terkait
Dapat Rekomendasi PDIP, Sanusi Tinggalkan PKB
Petahana Bupati Malang Sanusi memutuskan meninggalkan PKB dan bergabung PDIP setelah memastikan mendapatkan rekomendasi maju di Pilkada Malang
Khofifah Ngotot Bangun Kereta Gantung Kawasan Bromo
Rencana pembangunan kereta gantung oleh Khofifah Indar Parawansa sempat menuai penolakan dari sejumlah pengusaha jeep dan penyewaan kuda.
Bawaslu Surabaya Surati Parpol Soal Eri Cahyadi
Bawaslu Surabaya menyurati parpol karena ingin memastikan ucapan Eri Cahyadi yang tidak mendaftar sama sekali di parpol.