Gurauan Menteri KKP Edhy Prabowo di Hawaii Jelang OTT KPK

Usai kunjungan kerja ke AS, menjelang ditangkap KPK, Menteri Edhy Prabowo sempat bergurau dengan 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawaii.
Kunjungan kerja Menteri KKP Edhy Prabowo ke Amerika Serikat sebelum ditangkap KPK. (Foto: Tagar/Humas KKP)

Jakarta - Sesaat menjelang ditangkap KPK melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandara Soetta, Rabu, 25 November 2020, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo sempat bergurau dengan 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawaii. Edhy menggelar tanya jawab dan meminta masukan dari nelayan sebagai kegiatan penutup kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS). 

Sebagaimana dirilis Humas KKP, Menteri Edhy menyempatkan diri untuk bermain game dengan para nelayan. Ia pun melemparkan lima pertanyaan kepada lima nelayan sekaligus menyiapkan hadiah bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar.

Pertanyaan-pertanyaan yang dilempar Menteri Edhy di antaranya, siapa Presiden RI saat ini, Pancasila, serta lagu-lagu kebangsaan.

"Pertanyaannya gampang, saya takut lama-lama kalian disini sampai lupa negeri sendiri," canda Menteri Edhy, Jumat, 20 November 2020 malam, waktu Hawaii.

Ia memastikan akan menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS tersebut.

"Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke instagram menteri. Ini 24 jam bisa kita akses," kata Edhy.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga berjanji akan terus berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia yang bertugas di negeri Paman Sam. Berdasarkan hasil pembicaraan dengan para nelayan, diketahui gaji yang mereka terima berkisar USD300-500 per bulan.

KKP juga mengungkap nelayan Indonesia di AS selama ini mendapat perlakuan yang cukup baik dari pemilik maupun kapten kapal.

Kendati demikian, para nelayan disebutkan KKP tidak memahami isi kontrak kerja dan tidak memiliki posisi tawar untuk menegosiasikan prasyarat kontrak, antara lain terkait keimigrasian AS dan asuransi. Sehingga mereka tidak memiliki visa AS dan asuransi kecelakaan kerja dan kesehatan yang jelas.

Dampak dari kondisi ini adalah mereka tidak diperkenankan meninggalkan area pelabuhan dan harus setiap saat siap kembali ke kapal saat pemeriksaan oleh petugas Imigrasi AS. Selain itu apabila terjadi kecelakaan kerja, besaran tanggungan asuransi adalah hasil negosiasi saat itu.

"Jadi ini teman-teman semua mudah-mudahan pertemuan ini menjadi catatan kita semua. Ada hal-hal yang perlu kita perbaiki. Saya tanya ke pak Konjen, memang tidak mudah. Saya yakin kalau semuanya demi kepentingan kemanusiaan, InsyaAllah pak Konjen ya, (ini) jadi niat baik kita," tutur Edhy kepada nelayan di Hawaii.

Sebelumnya, Menteri Edhy juga mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University (OI), salah satu lembaga riset yang berbasis di Honolulu. Ia juga menyaksikan penandatangan Letter of Intent (LOI) antara KKP yang diwakili Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto bersama Direktur Eksekutif, Wakil Presiden Senior, dan Rektor Hawaii Pacific University di Ocean Institute pada Jumat, 20 November 2020 siang waktu setempat.

Kerja sama KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University mencakup transfer teknlogi, transfer pengetahuan, dan peningkatan kapasitas SDM.[]

Berita terkait
Menteri KKP Edhy Prabowo Diciduk KPK Terkait Ekspor Benur
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memastikan penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi ekspor benur alias benih lobster.
Novel Baswedan Pimpin Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo terkait ekspor benur alias benih lobster.
Breaking! Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tengah menjalani pemeriksaan di gedung KPK.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.