Jakarta – Aliran lava letusan Gunung berapi Nyiragongo di Kongo yang meletus pada Sabtu, 22 Mei 2021 malam, mencapai kota Goma di Republik Demokratik Kongo pada Minggu, 23 Mei 2021 waktu setempat.
"Situasinya memburuk. Selain aliran lahar di timur laut, alirannya juga turun di kota. Sekarang sudah sampai di bandara," ucap seorang pejabat dari Taman Nasional Virunga kepada AFP, dikutip Minggu, 23 Mei 2021.
Dia mengatakan aliran lava kemungkinan mencapai tepi Danau Kivu. Letusan berapi Gunung Nyiragongo mirip dengan letusan yang terjadi pada 2002. Pejabat itu meminta seluruh warga sekitar bandara mengungsi.
Pemerintah Demokrat Kongo juga memerintahkan evakuasi kota timur Goma. Bahkan sebelum pengumuman resmi, ribuan orang sudah mulai memenuhi jalanan dan membawa apa yang mereka bisa saat mereka menuju ke luar kota.
Letusan paling mematikan dari gunung berapi setinggi 3.000 meter itu terjadi pada tahun 1977, ketika lebih dari 600 orang meninggal.
"Rencana evakuasi untuk kota #Goma telah diaktifkan," ujar Menteri Komunikasi Patrick Muyaya, Minggu, 23 Mei 2021.
Sementara itu Gubernur Militer Provinsi Kivu Utara, yang beribu kota di Goma, Jenderal Constant Ndima mengonfirmasi letusan gunung api itu terjadi pada pukul 19.00.
Misi PBB tengah diterjunkan dan mengirim helikopter untuk memantau aktivitas gunung dari ketinggian. Dilaporkan aliran listrik sudah terputus di sebagian besar kota ketika ratusan penduduk mulai meninggalkan rumah mereka.
- Baca Juga: Cara Membersihkan Abu Vulkanik Pasca Gunung Meletus
- Baca Juga: Cara Mendeteksi Penyebab Gunung Meletus
Gunung Nyiragongo terakhir meletus pada 17 Januari 2002, menewaskan lebih dari seratus orang dan menutupi hampir semua bagian timur Goma dengan lahar, termasuk setengah dari jalur pendaratan bandara. Saat itu, ratusan ribu orang meninggalkan kota.
Wilayah Goma terletak di Provinsi Kivu Utara, berbatasan dengan Rwanda dan Uganda, memiliki enam gunung berapi, semuanya memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter. []