Sleman - Gunung Merapi mengeluarkan letusan awan panas pada Sabtu 4 Januari 2020 malam ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pemantauanya, terjadi sebaran abu tipis di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.
"Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi," bunyi akun twitter BPPTKG saat dilihat Tagar, Sabtu 4 Desember 2020.
Berdasarkan keterangan resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan awan panas terjadi pukul 20:36 WIB malam tadi.
BPPTKG menjelaskan, awan panas terekam di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 105 mm. Dalam keterangan akun Twitter tersebut awan panas tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut
Sementara itu, awan panas ini dilaporkan menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Aktivitas Gunung Merapi diketahui masih berstatus waspada (level 2). Status ini telah bertahan setahun sejak ditetapkan oleh BPPTKG pada 21 Mei 2018 silam.
Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pada awal tahun Januari 2020, sebelumnya dilaporkan hujan dan lahar terjadi di pos pengamatan gunung merapi dengan curah hujan tertinggi sebesar 57 mm selama 65 menit.
Pos Babadan pada tanggal 1 Januari 2020 dilaporkan terjadi penambahan aliran sungai Pabelan dengan ketinggian mencapai 75 cm dan lebar 44 meter.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Merapi waspada (level 2) kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan:
1. Radius 3 km dari puncak gunung merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian
2. Masyarakat di sekitar kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan
3. Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi
5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas gunung berapi akan segera ditinjau kembali
Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg). []
Baca Juga:
Lihat Video: