Kudus - Plt Bupati Kudus HM Hartopo menilai gundulnya hutan di kawasan Bendungan Logung Kudus membutuhkan perhatian khusus. Untuk itu ia mengajak seluruh elemen dan lapisan masyarakat bersinergi hijaukan kawasan tersebut.
"Gundulnya Perbukitan Patiayam membuat kita resah. Sebab saat musim penghujan akan terjadi abrasi, sedimentasi di sungai dan gorong-gorong hingga bencana banjir. Untuk itu, kita harus bersinergi menghijaukan kembali kawasan Bendungan Logung ini," ujar Hartopo usai kegiatan tanam pohon di Bendungan Logung, Sabtu, 5 Desember 2020.
Jangan sampai ada ego sektoral. Kita harus sama-sama.
Hijaunya kawasan Logung nantinya tidak hanya bermanfaat untuk pencegahan bencana saja. Tetapi juga untuk mendukung wisata-wisata yang sedang berkembang di kawasan tersebut.
"Jangan sampai ada ego sektoral. Kita harus sama-sama. Apalagi, BBWS Pemali Juana ini punya kewenangan soal sungai-sungai besar di Kudus dan Logung. Maka, ayo kita bersinergi," tutur dia.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana, Ade Rizaldi mengatakan gerakan penghijauan ini merupakan progam nasional Kementrian PUPR.
"(Kawasan) Bendungan Logung ini umumnya lahan milik perhutani yang ditanami tanaman-tanaman tua. Seiring berjalannya waktu, pohon di sekitar sini banyak yang ditebangi, sehingga tutupan lahan di sini minim sekali," katanya.
Baca juga:
- Lapor Pohon Rawan Tumbang di Kudus Malah Diminta Ganti Rugi
- Sejarah Hari Pohon Sedunia 21 November
- Puting Beliung Robohkan Bangunan dan Pohon di Kendal
Kondisi itu menyebabkan bendungan dan sungai-sungai yang ada dipenuhi dengan sedimentasi. Imbasnya, terjadi pendangkalan dan meningkatkan potensi bencana banjir.
"Untuk kegiatan kali ini, kami tanam sekitar 1.050 batang pohon. Untuk jenisnya, semuanya merupakan tenaman buah. Ada mangga, matoa, durian dan jambu. Selain menghijaukan pohon ini bisa dimanfaatkan buahnya oleh masyarakat," imbuh dia. []