Guardiola Marah Soal VAR di Laga Palace Vs Man City

Manajer Manchester City Pep Guardiola marah karena teknologi VAR membiarkan pemainnya dijatuhkan di kotak penalti saat melawan Crystal Palace.
Manajer Manchester City Pep Guardiola marah karena tidak mendapat penalti setelah teknologi VAR \\'membiarkan\\' pemainnya dijatuhkan di kotak penalti saat melawan Crystal Palace di Stadion Selhurst Park, Sabtu 19 Oktober 2019 malam. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Manajer Manchester City Pep Guardiola marah besar saat timnya tidak mendapat hadiah penalti di pertandingan melawan Crystal Palace di Liga Premier Inggris. Bahkan dirinya mengecam VAR yang 'membiarkan' pemainnya, Kevin De Bruyne, diganjal di kotak terlarang dalam duel di Stadion Selhurst Park, Sabtu 19 Oktober 2019 malam. 

Guardiola terlihat marah dan berbicara dengan nada sarkasme soal VAR saat tidak diberi penalti di laga yang dimenangkan Man City 2-0 itu. Padahal, De Bruyne dilanggar Wilfried Zaha di kotak terlarang Palace. 

Namun wasit Anthony Taylor tak menghadiahkan penalti atas insiden itu. Wasit memang sempat meninjau insiden itu lewat VAR. Meski butuh waktu cukup lama untuk mengamati tayangan ulangan insiden itu, Taylor tetap pada keputusannya. 

Itu diving. Itu diving dan diving. Setiap pekan (pemain Man City) selalu diving. Lawan Bournemouth dan di sini (lawan Palace), itu diving

Menanggapi keputusan wasit, Guardiola terang-terangan menyindir bila pemainnya suka diving. Menurut manajer asal Spanyol ini seperti dikutip Express, satu-satunya jawaban City tidak mendapat penalti adalah aksi diving dari De Bruyne. 

"Itu diving. Itu diving dan diving. Setiap pekan (pemain Man City) selalu diving. Lawan Bournemouth dan di sini (lawan Palace), itu diving," kata Guardiola menyingkir keputusan wasit yang dinilai merugikan timnya.

"Saat melawan Tottenham (Hotspur), dinyatakan handsball di menit 94. Lalu sekarang diving lagi," ujarnya. 

City beberapa kali kehilangan kesempatan mencetak gol atau memenangkan pertandingan karena keputusan VAR yang dinilai kontroversial. Ini yang membuat Guardiola merasa trauma dengan VAR. 

Saat melawan Bournemouth, gelandang David Silva dijatuhkan di kotak terlarang dan itu jelas hukuman penalti bagi Bournemouth. Namun wasit dan VAR memastikan bila insiden itu tak perlu diberi penalti. 

Demikian pula saat Man City menjamu Tottenham. Gol di injury time dibatalkan karena pemain The Citizens Aymeric Laporte dinilai menyentuh bola dalam proses terciptanya gol. 

Kejadian itu terulang dalam laga melawan Palace. Saat ditanya apakah dirinya frustrasi dengan keputusan itu, Guardiola langsung menjawab, "Ya." 

Eks pelatih Bayern Munich ini berharap VAR bisa memperbaiki keputusan wasit di pertandingan. Namun yang terjadi justru kebalikannya. 

Di pertandingan melawan Palace, kemenangan City ditentukan
gol dari Gabriel Jesus dan Silva. Tambahan tiga poin itu merapatkan jarak poin dengan pimpinan klasemen, Liverpool

Kini, Man City mengantongi poin 19 dan tertinggal lima poin dari Liverpool yang akan menghadapi Manchester United di Old Trafford. []

Berita terkait
Man City Hanya Butuh 2 Menit Kalahkan Crystal Palace
Manchester City hanya butuh 2 menit untuk mengalahkan Crystal Palace 2-0 dan kembali ke peringkat 2 klasemen Liga Premier Inggris.
Uang Sheikh Arab di Manchester City
Manchester City jadi salah satu klub tersukses di Liga Inggris, klub ini dibeli oleh sheikh dari Uni Emirat Arab dengan nilai triliunan rupiah
Sterling Menangkan Man City, Guardiola Trauma VAR
Striker Raheem Sterling menyelamatkan Manchester City meraih kemenangan 2-0 atas Dinamo Zagreb di pertandingan Liga Champions.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban