NTT - Liang Woja yang terletak di wilayah Desa Barang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai gua alam yang sungguh menakjubkan. Pesona keindahannya membuat pandangan mata tidak bisa berpaling dari suasana objek wisata tersebut.
Keheningan yang merasuki hati sanubari pengunjung, menjadikan Liang Woja dijadikan sebagai gua wisata yang tidak habis teruntai dengan kata-kata manja.
Keunikan alam yang terkadang membatasi logika manusia, seringkali menjadi bahan refleksi setiap pengunjung atas kebesaran kuasa Sang Pencipta. Bahkan, dengan dikelilingi pematang sawah membuat suasana menuju tempat wisata itu menjadi sangat mengesankan dan mata tidak mampu terpejam.
Bagian dalam gua Liang Woja yang terletak di wilayah Desa Barang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Tagar/ Fransiskus Yosef Andi Syukur)
Keindahan gua yang terbentuk secara alami dari proses stalagtik dan stalagmit, melahirkan berbagai variasi bentuk batu alam. Ada batu yang berbentuk seperti plafon rumah, sawah, dan ada juga berbentuk batu alam seperti candi mesjid, dan masih banyak lainnya yang tidak kalah menarik dipandang.
Luas gua ini diperkirakan seperti luas stadion bola kaki yang berstrata internasional, sehingga membuat pengunjung yang datang ke tempat itu tidak merasa cepat bosan. Mata juga tidak mampu untuk berpaling dengan kesejukan air yang terlahir dari rahim batu alam yang sungguh adem.
Gua Liang Woja ini kita sebut sebagai gua alam bawah tanah terbesar.
Jadi tak salah, jika tempat ini banyak dikunjungi wisatawan, karena Liang Woja tersebut menjanjikan sejuta ketenangan ketika meresapi keheningan disetiap ruang dan sudut-sudut gua.
Gua Liang Woja juga seringkali menjadi gua tempat curahan hati pengunjung yang ingin berwisata rohani, karena disana ada patung Bunda Maria yang diletakan di atas batu alam dalam gua tersebut.
Patung Bunda Maria menjadi obat hati dan batin bagi setiap pengunjung lewat lantunan doa-doa mereka. "Penyerahan diri seutuhnya ke dalam penyelenggaraan Ilahi melalui perantaraan Bunda Kristus, Bunda Maria mendatangkan ketenangan dan kedamaian bathin," ujar Hardy Sungkang putra Kampung Golo kepada Tagar, Minggu, 15 September 2019.
Di tempat ini kedamaian dan ketenangan batin dapat dirasakan bagi Anda yang mengunjungi objek wisata itu. Sering berkunjung ke wisata rohani ini segala beban kepenatan, seketika sirna karena ada untaian lantunan doa, madah pujian dan syukur kepada sang pencipta.
Kali yang ada dalam pintu gua Liang Woja di wilayah Desa Barang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Tagar/Fransiskus Yosef Andi Syukur)
Pengunjung yang datang ke lokasi tersebut juga dapat memandang kehidupan kelelawar, karena di tempat itu ada ruang khusus sebagai tempat tinggal binatang itu.
Kelelawar ditempatkan di ruang yang lain dalam gua tersebut. Hal itu juga mungkin menjadi misteri karena gua tersebut sepertinya sudah mengklasifikasikan kedudukannya.
Di ruang kelelawar yang terletak jauh di arah bagian kiri gua, Anda bisa menyaksikan bagaimana kehidupan binatang tersebut hidup dalam gua batu yang kegelapannya sungguh menakjubkan.
Sebelum menjajaki ke Gua Liang Woja tersebut, Anda juga disapa dengan keindahan Kampung Golo yang terletak di lembah dengan keasriannya yang masih melekat dengan budaya dan alam.
Kampung Golo merupakan salah satu akses masuk menuju gua Liang Woja. Bagi pengunjung yang ingin mengunjung objek wisata itu pasti akan singgah dahulu di tengah kampung tersebut.
Dengan di bawah rindangnya pohon asam besar di tengah kampung, sambil menikmati berbagai tempat menarik seperti taman baca anak-anak kampung Golo yang telah tersuguhkan disana.
"Sebelum ke gua Liang Woja, pohon asam yang rindang di tengah Kampung Golo seperti menyapa kita untuk berhenti sejenak, menikmati udara yang sejuk dan segar," ujarnya.
Kali yang ada dalam pintu gua Liang Woja di wilayah Desa Barang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Tagar/Fransiskus Yosef Andi Syukur)
Setiap pengunjung yang mendatangi tempat tersebut, selalu disambut dengan ramahnya warga Dusun Golo. Keramahan mereka saat menerima tamu sangat luar biasa.
Dalam catatan sejarahnya, Gua Liang Woja pernah di diami oleh manusia purba yang hidupnya nomaden. Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya berbagai macam jenis batu alam yang seolah-olah dikemas hasil tangan manusia purba itu sendiri.
"Menurut cerita orang tua di Kampung Golo ini, Liang woja dulu pernah menjadi tempat orang tua dulu bermain bola kaki dan sering bermain petak umpet. Mereka bermain dalam gua besar yang kegelapanya meliputi seluruh isi ruang," tuturnya.
Kata dia, dari cerita orang tua dahulu di kampung tersebut pernah menjadi tempat persembunyian manusia kala perang merebut kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung.
"Gua Liang Woja ini kita sebut sebagai gua alam bawah tanah terbesar. Nyatanya, gua tersebut bisa menjadi penghubung antara Kampung Golo, Desa Golo dengan Kampung Barang, Desa Barang. Akses tersebut melalui jalur terowongan bawah tanah," katanya.
Mungkin sesuatu yang sulit dipercayai, jika gua ini dikatakan sebagai gua misterius. Apabila berkunjung kesana, pengunjung harus menyiapkan senter, karena situasinya tampak gelap. Bahkan, labirin-labirin gua hanya menitipkan bekas cahaya yang dipantul dari mulut gua.
"Kalau kesini jangan lupa bawa senter karena seisi gua sangat gelap," ucapnya.
Ojek wisata Liang Woja kini menjadi salah satu pilihan yang bisa dijadikan rekomendasi untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga hingga pasangan. Anda tidak akan menyesal mengunjungi lokasi ini untuk menjadikan destinasi wisata.[]
Baca juga:
