Gowes Sepeda Mendadak Tren Lagi di Abdya Aceh

Gowes salah satu pilihan olahraga sebagian remaja dan orang dewasa di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh.
Tampak dua remaja putri sedang bergowes sepeda di antara pemotor di jalan Blangpidie-Susoh, Aceh Barat Daya, Aceh, Sabtu, 27 Juni 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya - Gowes sepeda menjadi salah satu pilihan olahraga bagi sebagian remaja dan orang dewasa di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh di tengah pandemi Covid-19 mewabah saat ini. Jika cuaca bagus (tidak hujan), sepanjang jalan nasional kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya menuju Kecamatan Susoh akan terlihat banyak remaja dan orang dewasa berolahraga dengan menggowes sepeda.

Mengarah ke Susoh, ternyata pegowes ini bertujuan untuk sekalian bersantai di beberapa lokasi wisata pantai yang berada di Kecamatan Susoh, sambil menikmati minuman segar yang tersedia di kantin-kantin bibir pantai.

Kalau saya baru-baru ini saja, ikut tren, yang penting ada manfaatnya.

Pemandangan pesepeda di jalan terutama di pusat kota Blangpidie dan Susoh saat pagi dan sore memang bukan pemadangan baru, sebab sebelum Covid-19 melanda sudah banyak warga di kabupaten ini yang berolahraga dengan menggowes sepeda.

Remaja putri Melinda, warga Blangpidie mengaku berolahraga dengan menggowes sepeda adalah hal baru baginya, apalagi tren bersepeda sedang buming dimana-mana saat ini. "Kalau saya baru-baru ini saja, ikut tren, yang penting ada manfaatnya," kata Melinda kepada Tagar, Minggu, 28 Juni 2020 di Aceh Barat Daya.

Melinda mengaku tren berolahraga dengan gowes sepeda memang mulai digemari banyak kalangan di Kabupaten Aceh Barat Daya terlebih di tengah pandemi Covid-19. "Saya pikir dengan bersepeda, kita dapat dua hal, sehat ia jalan-jalan dapat," ujar Melinda.

Tambahnya, sepeda yang digunakan siswa di salah satu Sekolah Menangah Atas (SMA) di Kabupaten Abdya ini merupakan sepeda orang tuanya dulu. Melinda harus membawa ketukang servis sebelum menggunakan kembali. "Sebenarnya tren bersepeda sudah lama di Abdya, ini saja sepeda orang tua saya," sebutnya.

Beda halnya dengan Cut Mutia, rekan Melinda. Mutia mengaku sepeda yang dia gunakan merupakan sepeda bekas yang baru dibeli untuk berolahraga di masa pandemi. "Apalagi saat ini banyak aktivitas yang menuntut untuk dilakukan di rumah saja, berolahraga dengan sepeda saya pikir lebih aman," kata Cut Mutia.

Mutia mengaku sedikit risih bersepeda dengan menggunakan masker, namun dia ingin membiasakan diri menggunakannya dan menjadi gaya baru hidup di tengah wabah agar terhindar dari penyakit menular. "Kalau risih pasti, tapi mesti kita biasakan biar tidak risih lagi," tuturnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Warga Aceh Bakar Dirinya Sendiri
Salah seorang warga Desa Tanjong Dama, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, membakar dirinya sendiri. Ini dugaan mitifnya.
Aceh Perlu Bentuk Lembaga Khusus Tangani Pengungsi
DPRA menyarankan Pemda Aceh perlu membentuk lembaga khusus untuk penangan pengungsi, khususnya Rohingya agar bisa tertangani dengan baik.
Aminullah Minta Warga Banda Aceh Tetap di Rumah
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta masyarakat untuk menahan diri agar tetap berada di rumah untuk mencegah terpapar virus corona.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi