Surabaya - DPD Partai Golkar Jawa Timur menargetkan menang di enam daerah pada Pilkada 2020. Enam daerah itu yakni Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, dan Kota Pasuruan.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjuntak mengatakan, dari 19 Pilkada, Golkar akan mencoba agar lebih realistis dengan melihat banyak pertimbangan. Golkar tidak hanya mengandalkan faktor elektabilitas dan popularitas. Tetapi juga logistik sangat menentukan.
"Karena Pilkada lebih realistis dari Pileg, sehingga banyak faktor yang bisa memperoleh calon. Tapi kita tetap mengandalkan hasil survei dan keputusan tetap di tangan DPP," ujar Sahat, usai merayakan HUT ke-55 Partai Golkar, di DPD Partai Golkar Jatim, Minggu 20 Oktober 2019.
Sahat mengaku, untuk sementara ini yang sudah sosialisasi ke masyarakat adalah Bakal Calon Wali Kota Surabaya KH Zahrul Azhar Asaad, alias Gus Hans. Sahat siap turun ke lapangan jika Gus Hans mendapat rekomendasi dari DPP. Mengingat Gus Hans merupakan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim.
"Ya kita dukung Gus Hans. Saya nanti kalau Gus Hans dapat rekom. Saya yang akan kampanye untuk Gus Hans. Sementara yang serius datang Gus Hans, ya Gus Hans," ujarnya.
Sementara Gus Hans menegaskan, meski dirinya menjadi pengurus parpol bukan berarti mendapat garansi untuk direkomendasi. Mengingat semua harus melalui proses termasuk survei.
Jadi betul-betul partai memperhatikan demokrasi sebenar-benarnya sehingga kita taat organisasi, taat pusat
"Kita siap melakukan semua itu (survei). Jadi betul-betul partai memperhatikan demokrasi sebenar-benarnya sehingga kita taat organisasi, taat pusat," paparnya.
Gus Hans juga tidak memungkiri akan melobi parpol lain dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon. Namun hal itu masih sebatas komunikasi, seperti PSI, Partai Nasdem dan Partai Gerindra.
Dirinya belum mendatangi parpol yang membuka pendaftaran. Tetapi relawannya sudah mengambil formulir ke Partai Nasdem dan PSI.
Meski demikian, sebelum melangkah untuk mendaftar ke parpol lain, Gus Hans terlebih dulu meminta izin ke DPP, DPD tingkat I dan II.
"Melangkah ke partai lain saya kulonuwun dulu, ke ketua umum dan ketua DPD dan kota sehingga langkah saya termonitor terus oleh beliau. Bukan jalan sendiri karena saya punya partai," tegasnya.
Gus Hans akan menerima sepenuhnya keputusan partai, apakah dirinya dijadikan calon wali kota, atau calon wakil wali kota. Sekalipun tidak mendapat rekomendasi.
Dia sendiri sudah berjanji akan turun langsung ke lapangan dan komunikasi dengan partai lain, jika mendapat rekomendasi dari pusat.
"Tinggal nanti jalan dengan baik di bawah dengan teman-teman partai. Saya awalnya tidak berpikir apa pun, apa cawali, cawawali atau tidak, saya tidak masalah," pungkasnya. []