Jakarta - Gojek memberikan peluang bagi para startup atau perusahaan rintisan batu untuk mendapatkan investor dan juga bergabung dengan platform Gojek.
Melalui program akselerator "Gojek Xcelerate", Gojek akan melihat startup mana yang memiliki peluang bertemu dengan investor untuk mengembangkan bisnisnya.
Dalam setahun, Gojek menyediakan empat batch yang masing-masing terdiri dari sepuluh startup untuk diberi pembekalan guna mendapat investor.
"Tujuannya bukan buat masuk aplikasi Gojek aja tapi nanti untuk di-match making sama investor. Ini startup kita kasih training jadi nanti punya pembekalan," ujar Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita dalam acara "Gojek Xcelerate" di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat, 1 November 2019.
"Di ujungnya mereka akan presentasi ke investor-investor. Dari situ kan kalau bagus investornya tertarik diharapkan sampai ke funding," ujarnya.
Menurut Nila, pihaknya juga membuka kesempatan bagi para startup untuk menyalurkan layanannya di platform Gojek tapi dengan syarat tertentu.
"Kami punya yang namanya third party platform yang memberikan kesempatan pada pihak ketiga untuk menyalurkan atau menaruh layanannya di platform Gojek," kata Nila.
"Pastinya nanti ada syarat-syarat yang harus kita lihat, apakah ini sesuai dengan peminat keinginan dari karakter konsumennya Gojek, tapi intinya kami terbuka," ujarnya.
Ada 86 startup Asia yang mendaftar Gojek Xcelerate gelombang kedua, dua di antaranya dari Indonesia dan delapan dari wilayah Asia seperti India, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina dan China/Hongkong. []
Dua startup asal Indonesia adalah Populix yakni startup penyedia jasa riset dan penyedia database yang membuka kesempatan para penggunanya untuk menjadi responden berbayar, serta startup Love and Flair: startup e-commerce fesyen yang menawarkan beragam brand independen ternama.