Menristek Minta Unicorn Indonesia Gandeng Startup Baru

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro meminta agar unicorn dan decacorn Indonesia menggandeng startup baru. Kenapa?
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro. (Foto: Instagram/@bambangbrodjonegoro)

Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta agar unicorn dan decacorn Indonesia menggandeng perusahaan rintisan (startup) yang baru agar terkerek kesuksesannya.

Bambang mengatakan hal itu dalam upaya mendorong terwujudnya upaya pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam menghasilkan lebih banyak startup nasional.

"Karena saya percaya yang baru-baru ini punya ide yang bagus cuma mungkin mereka kurang modal atau exposure kepada pemodal ini yang bisa diangkat," kata Bambang dalam peluncuran Asosiasi Alumni University of Washington di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis malam 31 Oktober 2019, seperti dilansir dari Antara.

Selama mereka (perusahaan besar dan kecil) ketemu, ada exposure dan apalagi kalau idenya (perusahaan kecil) sudah benar-benar solid harusnya perusahaan besar pun tertarik karena ini kan bagian dari RnD mereka.

Upaya pemerintah ingin lebih banyak startup tumbuh dan sukses, kata Bambang, termasuk juga perusahaan pemula berbasis teknologi yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi.

"Kita juga harapkan perusahaan yang sudah besar, startup yang sudah besar yang sudah unicorn dan segala macam mulai mengedepankan RnD (research and development/penelitian dan pengembangan) yang kuat sehingga dengan RnD yang kuat dia akan terus bersaing secara global dan bisa menjaga Indonesia sebagai satu negara yang akan jadi yang terkemuka di bidang digital," kata dia.


Untuk mendukung tumbuh kembang startup baru, kata dia, pemerintah Indonesia dapat berfungsi sebagai fasilitator untuk mempertemukan perusahaan besar dengan startup yang baru.

Dengan fasilitasi itu diharapkan perusahaan besar dapat memberikan pembinaan kepada startup baru atau perusahaan kecil. Perusahaan besar juga bisa melihat prospek bisnis menjanjikan dan ide kompetitif dari startup baru sehingga mulai menginvestasikan modal untuk keberlangsungan penelitian dan pengembangan serta keberlanjutan bisnis.

"Selama mereka (perusahaan besar dan kecil) ketemu, ada exposure dan apalagi kalau idenya (perusahaan kecil) sudah benar-benar solid harusnya perusahaan besar pun tertarik karena ini kan bagian dari RnD mereka, daripada mencari terus yang barangkali mereka belum ketemu, kenapa tidak mengambil ide yang sudah jadi atau yang sudah siap (dari perusahaan kecil)," tutur dia.

Indonesia saat ini memiliki empat perusahaan yang bertitel unicorn yaitu Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan OVO.

Berita terkait
Startup Luar Negeri Meniru Aplikasi Gojek
Desain aplikasi Gojek kini banyak ditiru oleh perusahaan rintisan lain di luar negeri seperti di Afrika dan Amerika Selatan.
Menkominfo Beberkan Strategi Agar Startup Tidak Cepat Bangkrut
Dia juga memberi contoh CEO yang berhasil mendirikan startup.
Lima Startup Dunia yang Keren
Startup menjamur hampir di setiap negara dan kian tinggi dari waktu ke waktu.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.