Grab Vs Gojek, Harga Nasi Goreng Jadi Lebih Murah

Persaingan dalam merebut konsumen antara dua perusahaan berbasis aplikasi Grab dan Gojek semakin sengit
Foto: the straits times

Jakarta- Persaingan dalam merebut konsumen antara dua perusahaan berbasis aplikasi ojek online (ojol), Grab dan Gojek kian sengit. Untuk menarik konsumen, Grab dan Gojek berani memberikan diskon 50 persen untuk layanan antar makanan. Dengan adanya lomba diskon ini membuat harga makanan seperti nasi goreng menjadi lebih murah dengan pembelian secara online.

Tak hanya membuat harga makanan menjadi lebih terjangkau, persaingan kedua rival ini juga bisa menjaga inflasi dan memungkinkan bank sentral untuk memangkas suku bunga acuan.

Beberapa bahan utama dalam pembuatan nasi goreng, seperti beras, bawang, telur, dan cabai di FoodHall Supermarket, bila dipesan melalui layanan antar Grab harganya mencapai Rp 144.600. Harga ini lebih murah bila kita membeli langsung dari toko yang sama di Jakara Pusat yakni Rp 156.186.

"Sulit untuk menilai efek langsung pembelian online terhadap pertumbuhan harga dalam perekonomian, tapi tentu saja membantu meredam tekanan inflasi," kata Enrico Tanuwidjaja, Kepala Ekonomi dan Penelitian UOB Indonesia, di Jakarta, seperti diberitakan dari thestar.com.my yang mengutip bloomberg.

GojekIlustrasi. (Foto: www.gojek.com)

Tingkat inflasi tercatat 3,1 persen pada Oktober 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetap berada dalam kisaran Bank Indonesia 2,5 - 4,5 persen. Sebelumnya survei Bloomberg memperkirakan inflasi pada Oktober mencapai 3,3 persen. 

Sementara pertumbuhan bahan makanana yang berkontribusi sekitar 19 persen dari indeks harga konsumen, pada Oktober tercatat 4,8 persen dibandingkan September 5,4 persen dan 5,8 persen pada Agustus. Inflasi yang rendah memungkinkan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan yang sudah dilakukan empat kali tahun ini untuk mendukung perekonomian di tengah perlambatan global.

Baru-baru ini Grab menambah layanan baru di aplikasinya bernama GrabFresh, sebuah layanan belanja kebutuhan sehari-hari. Dengan layanan ini, seorang konsjumen dapat membel bahan makanan langsung melalui aplikasi atau menerima diskon dan pengembalian uang tunai ketika membeli barang langsung di supermarket menggunakan e-wallet.

Enrico mengatakan masih ada alasan untuk berhati-hati terhadap inflasi karena diskon dan penawaran cashback dari aplikasi ojol tidak akan bertahan selamanya. "Begitu Anda mencabut sumbatnya, inflasi tidak perlu tetap diredam," katanya. []

Berita terkait
Langgar Aturan, Grab Bakal Kena Denda 86 Juta Ringgit
Grab terancam terkena denda 86 juta ringgit dari Komisi Persaingan Usaha Malaysia karena dinilai telah melanggar UU Persaingan Usaha
Grab dan Microsoft Tingkatkan Literasi Digital
Grab berkerja sama dengan Microsoft dalam bentuk pelatihan untuk peningkatan keterampilan dan literasi digital.
Andre Soelistyo Cs Akan Bawa Gojek Lebih Maju Lagi
Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai Co-CEO Gojek mengatakan kesiapannya untuk membawa layanan itu tumbuh lebih besar.