Startup Luar Negeri Meniru Aplikasi Gojek

Desain aplikasi Gojek kini banyak ditiru oleh perusahaan rintisan lain di luar negeri seperti di Afrika dan Amerika Selatan.
co-CEO Kevin Aluwi (kiri) dan Andre Soelistyo (kanan) dalam temu media di Jakarta, Kamis (24/10/2019). (Foto: Antara/Arindra Meodia)

Jakarta - Desain aplikasi Gojek kini banyak ditiru oleh perusahaan rintisan atau startup lain di luar negeri seperti di Afrika dan Amerika Selatan. Demikian dikatakan co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo.

"Sebenarnya yang paling membanggakan untuk kami, desain satu aplikasi untuk semua transaksi sekarang sudah mulai ditiru di seluruh dunia. Jarang-jarang ada inovasi dari Indonesia sekarang ditiru negara-negara dari Afrika, di Amerika Selatan," ujar Kevin di Jakarta, Kamis (24/10/2019), dikutip dari Antara, Jumat, 25 Oktober 2019.


Kami itu bisa dibilang pioner konsep ini.


Bahkan, Kevin menyebut perusahaan-perusahaan besar, termasuk kompetitornya meluncurkan aplikasi terbarunya di Amerika dengan desain berbau Gojek.

"Jadi, sudah ada satu tombol buat aplikasi, satu tombol buat makanan, satu tombol buat shopping, ya tentunya UI-nya lebih keren dari kami, cuma desainnya sama persis dengan aplikasi Gojek yang kami launching di tahun 2015," kata Kevin.

Pertama kali diluncurkan di Indonesia sebagai call-center untuk melayani pemesanan transportasi roda dua (ojek) dan layanan pesan antar pada 2011, Gojek kemudian meluncurkan aplikasi mobile pada 2015.

Pada saat itu, Gojek mengusung konsep dengan desain tiga tombol layanan dalam aplikasi, yakni tombol untuk layanan transportasi, layanan pengiriman paket, dan layanan pembelian barang.

"Bisa dibilang desain itu konsep itu mulai ditiru oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, jadi kami itu bisa dibilang pioner konsep ini, di mana satu aplikasi untuk segala transaksi," ujar Kevin.

"Andre sama saya itu sering dapat feedback dari mancanegara, 'Oh kita Gojeknya Nigeria, kita Gojeknya Kolombia', itu sering sekarang," ujar dia.

Seiring berjalannya waktu, layanan pembelian barang melahirkan layanan GoFood. Dari penelitian pada saat itu, Kevin mengatakan pengguna banyak yang memanfaatkan layanan itu untuk membeli makanan.

Saat ini, aplikasi Gojek tercatat telah diunduh 155 juta kali, per kuartal III 2019. Perusahaan penyedia layanan on-demand tersebut juga telah menggandeng 400.000 mitra penjual GoFood dan memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi.

Decacorn Tanah Air itu juga telah berekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara, yakni Singapura, Thailand dan Vietnam.

"Loyalis-loyalis Gojek yang merupakan jumlah signifikan dari total user kita, transaksi mereka tahun kemarin 256 kali per tahun, jadi hampir tiap hari mereka bertransaksi aplikasi kita, ini merupakan bukti strategi kita berhasil di market ini," ujar Kevin. []

Berita terkait
Tantangan Berat Ketika Bos Gojek Jadi Mendikbud
Sebagai sosok yang berlatar belakang bukan dari profesional dunia pendidikan, Nadiem Makarim menghadapi tantangan berat di 100 hari kerja pertama.
Andre Soelistyo Cs Akan Bawa Gojek Lebih Maju Lagi
Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai Co-CEO Gojek mengatakan kesiapannya untuk membawa layanan itu tumbuh lebih besar.
Sosok Andre Soelistyo Pengganti Nadiem Makarim di Gojek
Nadiem Makarim telah mengumunkan mundur dari posisi apa pun, dan PT Gojek Indonesia mengumumkan pemimpin baru di startup tersebut.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.