GMKI: Sumut Siap Menuju New Normal

GMKI menegaskan, Sumatera Utara (Sumut) siap menghadapi kenormalan baru atau New Normal. Namun, masih ada kota yangbelum bisa menerapkannya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rakjekshah. (Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumatera Utara-NAD menyikapi penerapan new normal atau kenormalan baru di beberapa kabupaten-kota di Sumatera Utara (Sumut). Dukungan itu diberikan dengan menyelenggarakan webinar Zoom bertajuk "Pemimpin di Badai Pandemi, Sumatera Utara Bangkit".

Adapun yang hadir, yakni Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Martua Pasaribu, Bupati Tapanuli Tengah Bachtiar Ahmad Sibarani, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Dairi Eddy Keleng Berutu dan Prof, Dr. Robert Sibarani serta Dr. Barita Simanjuntak.

Kondisi ini memaksa kita harus bangkit namun dengan aktivitas terbatas, kita harus bangun pendidikan kembali, dan juga perekonomian

Kehadiran mereka diyakini ingin mengulas kesiapan Sumut, terutama daerah dalam menyambut imbauan pemerintah menuju New Normal 1 Juli 2020 mendatang.

Koordinator GMKI Sumut, Gito Pardede mengatakan, dalam menyambut kenormalan baru harus diiringi dengan beberapa syarat dan kondisi-kondisi tertentu di berbagai wilayah. Kendati demikian, dia berharap seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat bangkit menghadapi New Normal.

Baca juga: Fraksi PDIP: Pansus Covid-19 DPRD Sumut Menceret

"Kita harus visioner melihat kondisi ini, masyarakat dan pemerintah tidak bisa begini saja, kita harus bangkit menghadapi New Normal yang sudah didepan mata, Namun harus tetap memperhatikan beberapa syarat dan kondisi tertentu," ucap Gito, Selasa, 23 Juni 2020.

Sementara, Wagub Sumatera Utara Musa Rajekshah, dalam sambutannya meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Terutama menjelang penerapan konsep New Normal yang saat ini tengah disusun bagaimana penerapannya.

"Suasana pandemi ini kita harus memikirkan ekonomi harus bangkit, begitu juga pendidikan, namun harus kita persiapkan fasilitas New Normal-nya," kata pria yang akrab disapa Ijeck.

Kemudian, Martuani menegaskan bahwa Polda Sumatera Utara sudah siap dalam menyambut New Normal apabila sudah mulai diterapkan.

Baca juga: Sejumlah Lokasi Wisata di Sumut Mulai Dibuka

"Kami sudah lakukan 151 ribu kegiatan publikasi kepada masyarakat tentang bahaya corona dan kerja sama dengan stakeholder, Polda termasuk mahasiswa dan edukasi masyarakat yang akan kita galakkan sampai pada fase New Normal nantinya," ujar Martuani.

Sedangkan tanggapan beberapa kepala daerah lainnya, seperti Nikson Nababan, Syahrul Pasaribu, Edi keleng berutu, bersepakat bahwa penerapan New Normal memerlukan sarana dan prasarana baru untuk menunjang protokoler kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka menilai, hal tersebut memerlukan perhatian dari Pemprov. Para kepala daerah ini juga mengakui sudah mempersiapkan konsep, aturan dan pelaksanaan New Normal, hingga sampai pada pengawasannya. Namun, hal itu membutuhkan anggaran dalam menyiapkan fasilitas tambahan tersebut.

"Tapanuli Utara Butuh Kelengkapan medis tambahan dalam fase New Normal nanti, kami berupaya untuk menyiapkan fasilitas Covid-19 di rumah sakit di Taput," ujar Nikson.

Terkait pemberlakuan New Normal, Terkelin Brahmana selaku Bupati Karo menambahkan akan mendukung elemen masyarakat atau kepala desa yang berinovasi selama penanganan Covid-19 di Tanah Karo.

"Di tanah Karo ada Kepala desa yang berprestasi. Puji Sembiring berhasil membuat Perdes (peraturan desa) yang sangat bagus dalam penanganan Covid di tingkat desa Kandibata. Beliau dapat penghargaan dari Kapolda Sumut terkait upayanya memutus rantai penyebaran Covid-19 di desanya yang menjadi rujukan desa-desa di Kabupaten Karo," kata Terkelin.

Selanjutnya, Gito mengingatkan ada beberapa catatan terkait pemberlakuan New Normal di Sumut. Pasalnya, masih ada kota seperti Medan yang belum bisa menerapkannya disebabkan kondisi daerah yang masih didominasi zona merah.

“Kondisi ini memaksa kita harus bangkit namun dengan aktivitas terbatas, kita harus bangun pendidikan kembali, dan juga perekonomian. Ini kan harus bisa aktivitas kembali ke semula, tapi kan tak bisa juga keadaan yang semula. Makanya itulah kehidupan normal baru, itu yang harus kita susun. GMKI akan bantu pemerintah untuk sama-sama mengedukasi masyarakat agar bisa tetap mampu bangkit dalam kondisi pandemi ini," kata Gito. []

Berita terkait
GMKI dan Relawan Gugus Tugas Bangun Warung Mahasiswa
Meringankan beban mahasiswa dari daerah yang terkena dampak Covid-19, PP GMKI dan relawan gugus tugas membangun warung mahasiswa di Jakarta Barat.
Gelar Pasar Murah, GMKI: Pemprovsu Langgar Protokol
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melanggar aturan saat menggelar pasar murah di Kabupaten Deli Serdang.
Kata Dewan Ini, 2 Tahun Lagi Sumut Bisa Ekspor Beras
DPRD Sumut mendorong Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk memikirkan program bagaimana Sumut bisa mengekspor bahan pangan termasuk beras.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.