GMKI Duga Pembacokan Buntut Demo di DPRD Sultra

BPC GMKI menduga pembacokan yang dialami mahasiswa UHO buntut dari demo di Kantor DPRD Provinsi Sultra.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Kendari - Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kendari menduga pembacokan yang dialami Muhammad Iksan, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) buntut dari demo di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Mahasiswa turut prihatin dan mengecam tindakan premanisme tersebut

Iksan bersama mahasiswa UHO menggelar demonstrasi menyoal aktivitas dua perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten Konawe Utara (Konut) di depan Kantor DPRD Sultra pada Kamis, 2 Januari 2020.

"Menindak kasus ini dengan tegas dan profesional jika memang benar bahwa yang melakukan pembacokan itu merupakan preman bayaran dua perusahaan tambang yang dimaksud," kata Ketua BPC GMKI Kendari, Maykhel Rizky Duruka kepada Tagar, Jumat, 3 Januari 2020.

GAMKI KendariBadan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kendari menduga pembacokan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) buntut dari demo di Kantor DPRD Sultra. (Foto: Tagar)

Maykhel mengatakan GMKI prihatin atas aksi pembacokan yang menimpa Iksan. GMKI, kata dia, juga mendorong agar Kepolisian Daerah (Polda) Sultra cepat mengusut dan menangkap pelaku pembacokan terhadap mahasiswa Fakultas Kehutanan UHO tersebut.

"Kami sebagai sesama elemen mahasiswa turut prihatin dan mengecam tindakan premanisme tersebut, serta kami sangat menyayangkan hal ini terjadi," ujarnya.

Peristiwa ini dialami Iksan ketika kembali ke Fakultas Kehutanan UHO bersama rekan-rekannya usai menggelar demo di Kantor DPRD Sultra, pukul 13.00, Kamis, 2 Januari 2020.

Saat duduk sambil menunggu pengurusan berkas Kuliah Kerja Nyata (KKN), Tiba-tiba dua orang menggunakan satu motor mendekati kemudian membacok mahasiswa usia 23 tahun itu tepat di bagian kepala. Tak puas, dua pria tersebut mengejar rekan-rekan Iksan lainnya.

Maykhel menyebut jika pembacokan benar dilatar belakangi aksi premanisme tidak tuntas ditangani Polda Sultra maka akan terjadi rentetan peristiwa kelam dalam pergerakan mahasiswa di Sultra. Sebelumnya mahasiswa Sultra juga sempat mengalami penembakan ketika menyampaikan pendapat pada September 2019.

"Makanya kita berharap kepolisian dapat menyelesaikan kasus-kasus tersebut sehingga ke depannya tidak ada lagi mahasiswa maupun masyarakat umum yang ketika melakukan aksi menyampaikan pendapat mengalami intimidasi dan tindakan represif lainnya," tutur dia.

Berita terkait
Mahasiswa di Kendari Dibacok Usai Ikut Demo
Muhamad Iksan (23) dibacok orang tak dikenal usai demonstrasi soal tambang yang diduga bermasalah di Konawe Utara.
Orang Gila Mengamuk, Bacok Dua Warga Bantaeng
Pria itu mengamuk, dia membacok dua orang pria bernama H Saleh dan menantunya, Ahmad.
Bersimbah Darah Anggota Polres Pamekasan Ditusuk OTK
Sebelum jatuh bersimbah darah, Bripka Imam Sutrisno sempat mendatangi rumah temannya di Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan.