Giliran Perusahaan Finance yang Dikuasai Bank Korea

Bank asal Korea Selatan, The Korea Development Bank akan mengakuisisi mayoritas saham emiten perusahaan pembiayaan, PT Tifa Finance Tbk (TIFA).
PT Tifa Finance Tbk (TIFA ) akan meminta persetujuan pemegang saham dalam pengambilalihan 870.763.100 lembar atau 80,65 persen oleh The Korea Development Bank. (Foto: yahoo.com).

Jakarta - Lagi-lagi perbankan asal Korea Selatan dikabarkan akan menguasai sebuah lembaga keuangan Indonesia. Nama bank itu adalah The Korea Development Bank yang akan mengakuisisi mayoritas saham emiten perusahaan pembiayaan, PT Tifa Finance Tbk atau TIFA.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 6 Juli 2020, TIFA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam pengambilalihan 870.763.100 lembar atau 80,65 persen oleh The Korea Development Bank. Manajemen TIFA dalam keterbukaan informasi BEI Senin, 6 Juli 2020 menyebutkan bahwa perseroan akan mengelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) lebih dahulu dalam pengambilalihan tersebut dan akan merubah struktur pemegang saham pengendali (PSP) perseroan.

Baca Juga: OJK Restui Kookmin Korea Ambil Alih Bank Bukopin

Untuk diketahui saat ini, perseroan dikuasai oleg Tan Chong Credit Pte Ltd dengan kepemilikan sebesar 35,64 persen dan PT Dwi Satrya Utama dengan kepemilikan 38,61 persen. “Rencana Pengambilalihan perseroan ditujukan kepada para kreditur dan pihak ketiga lainnya ini tidak berdampak pada operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan TIFA, Dwi Indriyani dalam keterbukaan informasi BEI, seperti dikutip dari emitennews.com.

Dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini ,pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk kreditur dan pihak ketiga lainnya, dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasannya kepada perseroan atas rencana pengambilalihan. Sementara itu, hingga sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia, hari ini, Senin, 6 Juli 2020, saham TIFA naik 8 point atau 3,4 persen ke level 240 dengan nilai transaksi Rp 69,1 juta.

Sebelumnya bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank menjadi pengendali Bank Bukopin setelah menambah kepemilikan sahamnya menjadi 51%. Kookmin Bank masuk menjadi pemegang saham Bukopin melalui mekanisme HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) pada PUT (Penawaran Umum Terbatas) IV tahun 2018. Pada 11 Juni lalu, Kookmin Bank telah menggelontorkan dana US$ 200 juta ke Bank Bukopin. 

Simak Pula: Rebranding Bank Hana Makin Ciamik, Cek Perubahannya

"KB Kookmin Bank, sesuai dengan rencananya untuk menjadi pemegang saham pengendali, bahkan menyatakan kesiapan menjadi Pembeli Siaga untuk menyerap seluruh HMETD yang tidak dieksekusi pemegang saham lainnya," ujar Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Rivan Purwantono  seperti dikutip Tagar dalam siaran pers, Rabu, 1 Juli 2020. []

Berita terkait
Cek Jadwal Penawaran Rights Issue Bank Bukopin
Bank Bukopin telah menetapkan harga Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 180 per lembar saham.
Isu Hoax, Bank BTN Minta Nasabah Jangan Panik
BTN meminta kepolisian menyelidiki aktor intelektual penyebar hoax rush (penarikan) dana perbankan karena bisa mengganggu perekonomian negara.
Ajakan Tarik Uang di Bank, OJK: Waspada Hoaks
OJK meminta masyarakat mewaspadai hoaks di media sosial yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.