Isu Hoax, Bank BTN Minta Nasabah Jangan Panik

BTN meminta kepolisian menyelidiki aktor intelektual penyebar hoax rush (penarikan) dana perbankan karena bisa mengganggu perekonomian negara.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Direktur Finance, Planning & Treasury Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon LP Napitupulu meminta aparat kepolisian menyelidiki aktor intelektual penyebar hoax rush (penarikan) dana perbankan karena bisa bisa mengganggu perekonomian negara. Sementara untuk nasabah, diminta jangan panik dengan isu rush.

Menurutnya para penyebar hoax ini sudah seperti teroris karena mengganggu stabilitas ekonomi negara. "Kalau sampai nasabah melakukan penarikan dana besar-besaran di perbankan, maka akan membuat bank sehat menjadi sakit. Jadi aktor intelektualnya harus ditangkap,” ucap Nixon dalam keterangan tertulis. 

Alat likuiditas BTN sangat besar jadi tidak ada isu kalau kita kalah kliring.

Baca Juga: Bukopin Masih Woke, Isu Tarik Rp 10 Juta Cuma Hoax 

Nixon mengatakan bukan apa-apa. Sebab, jika bank sehat menjadi sakit maka pemerintah yang saat ini sudah repot dalam menangani pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, harus turun tangan lagi dalam menangani masalah perbankan.

Nixon juga membantah isu BTN kalah kliring. Menurutnya, BTN tidak pernah kalah kliring karena penempatan dana perseroan di Bank Indonesia (BI) sangat melimpah lebih dari dua kali lipat dari ketentuan. “Alat likuiditas BTN sangat besar jadi tidak ada isu kalau kita kalah kliring,” tuturnya.

Nixon mengungkapkan, alat likuiditas BTN yang terdiri dari kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) dan Giro Wajib Minimum (GWM) sangat besar. Untuk di SBN ada penempatan sekitar Rp 25 triliun, sedangkan untuk alat likuiditas dana pihak ketiga (DPK) lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku.

“Bahkan ada dana masuk dalam bentuk dolar AS dan rupiah mencapai sekitar Rp 15 triliun baru-baru ini,” ucap Nixon.

OJKGedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Foto: ojk.go.id)

Akhir-akhir ini beredar kabar hoax yang menyebutkan kondisi beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Bahkan ada yang melakukan provokasi agar nasabah mengambil seluruh dananya di beberapa bank. Untungnya penyebar berita hoax sudah tertangkap polisi.

Sementara dalam rilisnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya informasi hoax di sosial media yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan. "OJK menyampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah informasi hoax dan tidak benar," kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo.

Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16% (di atas ketentuan). Hingga 17 Juni, rasio alat likuid/ non-core deposit dan alat likuid/DPK terpantau pada level 123,2% dan 26,2% jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.

OJK telah melaporkan informasi hoax ini kepada Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk diusut dan ditindak sesuai ketentuan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

Sesuai Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), para penyebar hoax diancam hukuman penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Baca Juga: Analis Ini Prediksi Saham BTN Bisa Mencapai Rp 1.350

Masyarakat diimbau untuk senantiasa memastikan informasi tentang keuangan yang diterima adalah informasi yang benar dan valid dengan menghubungi Kontak OJK di nomor 157 atau layanan Whatsapp resmi 081157157157. []

Berita terkait
Bukopin Masih Woke, Isu Tarik Rp 10 Juta Cuma Hoax
Bank Bukopin mengeluarkan pernyataan resmi terkait informasi palsu (hoax) yang menimpa perseroan
Kredit Macet Melonjak, Harga Saham Bank BTN Ambruk
Harga Saham Bank BTN (BBTN) hingga akhir penutupan perdagangan tanggal 6 April 2020 berada di level Rp 1.005, seperti harga 5 tahun lalu.
Kredit Macet Melonjak, Harga Saham Bank BTN Ambruk
Harga Saham Bank BTN (BBTN) hingga akhir penutupan perdagangan tanggal 6 April 2020 berada di level Rp 1.005, seperti harga 5 tahun lalu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.