Ambon - Wilayah Laut Banda diguncang gempa bumi tektonik, Minggu 22 September 2019 pukul 04.54 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,57 LS dan 130,52 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 km arah barat laut Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku pada kedalaman 97 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Rahmat melalui keterangan tertulis diterima Tagar, Minggu 22 September 2019.
Guncangan gempa bumi ini, kata Rahmat dirasakan di Saumlaki I-II MMI. Getarannya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Hingga hari Minggu, 22 September 2019 pukul 06.13 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Rahmat mengatakan, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak di akibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," harapnya. []
Baca juga:
- 5 ABK yang Jatuh di Laut Maluku Ditemukan Selamat
- Anggota DPRD Maluku Termuda Ini, Cantik dan Belum Nikah
- Lima ABK Kapal Penangkap Ikan di Maluku Jatuh ke Laut