Ambon - Pasca gempa bumi magnitudo 5,2 disertai gempa susulan yang mengguncang wilayah Ambon, Maluku, 10 Oktober 2019 siang, warga kembali mengungsi.
Warga memilih mengungsi di dataran lebih tinggi, seperti di lapangan bola Hatukau di kawasan Galunggung, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon. Di kawasan itu warga mendirikan tenda darurat untuk bermalam.
Dari pantauan, warga mengungsi membawa keluarga mereka dan sejumlah barang penting lainnya. Mereka khawatir akan terjadi gempa susulan.
Warga Desa Batu Merah, Rahman yang ditemui mengatakan, khawatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar lagi makanya membawa anak dan istri untuk mengungsi.
"Kalau di lapangan ini, ruang terbuka jadi lebih aman," ujar Rahman.
Dia mengatakan, istri dan anak termasuk dirinya masih trauma akibat gempa tersebut, karena sangat kuat sekali. Dinding rumah bergetar kencang.
"Di sini saya merasa lebih aman, makanya setiap kali gempa bumi besar tempat ini selalu kami pilih karena jauh dari gedung bertingkat," tandasnya.
Selain Rahman, kondisi serupa juga dirasakan Nurdin. Dia mengaku keluarganya hingga kini masih trauma.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal
"Anak dan istri saya masih trauma sekali, makanya kami memilih mengungsi di dataran lebih tinggi," jelasnya.
Dari data sementara BPBD Ambon, gempa bumi magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Ambon menyebabkan satu warga meninggal dan satu lainnya luka berat.
Sedangkan kerusakan rumah yang ditimbulkan gempa bumi hingga kini masih didata.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kota Ambon, Maluku, 10 Oktober 2019 pukul 13.39 WIT.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,2.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,57 LS dan 128,26 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km arah Timur Laut Kota Ambon, Maluku, pada kedalaman 10 Km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," ujar Triyono, melalui keterangan resmi, Kamis 10 Oktober 2019.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar. []