Ambon - Gempa bumi tektonik 5,8 skala ritcher (SR) mengguncang wilayah Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, 9 Juni 2020 pukul 13.56 WIT. Akibat gempa, warga panik berhamburan keluar rumah.
Warga Namrole, Elvis mengatakan saat terjadi gempa dirinya langsung keluar dari rumah karena guncangan kuat sekali. Dia khawatir bangunan rumah bisa runtuh akibat gempa ini.
Saya bersama warga lainnya tadi ke luar rumah. Pasca gempa selesai ada yang masih bertahan ada juga yang sudah masuk ke rumah.
"Gempanya kuat sekali, saya langsung lari bersama istri dan anak keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ujar Levis saat dihubungi Tagar, Senin, 9 Juni 2020.
Dia menjelaskan pasca gempa ada sebagian warga yang masih memilih bertahan di depan rumah khawatir terjadi gempa susulan. Namun, sebagian warga ada juga yang sudah masuk ke rumah mereka.
"Saya bersama warga lainnya tadi ke luar rumah. Pasca gempa selesai ada yang masih bertahan ada juga yang sudah masuk ke rumah," kata Elvis.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,14 LS dan 126,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km arah Selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada kedalaman 20 km.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ucapnya. []