Gelora Bisa Menandingi PKS Asal Memenuhi Syarat Ini

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) dapat menyaingi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal memenuhi sejumlah syarat.
Fahri Hamzah (kiri), dan Anis Matta (kanan). Keduanya pedniri Partai Gelora. (Foto: Instagram/@fahrihamzah)

Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menyebut Partai Gelombang Rakyat (Gelora) dapat menyaingi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal memenuhi sejumlah syarat.

Tergantung dari seberapa intens para elit berkomunikasi dengan jaringannya masing-masing.

Gelora yang baru dipatenkan pada 10 November 2019 didirikan oleh wajah-wajah lama eks kader PKS. Sebut saja Anis Matta yang menjabat sebagai Ketum Gelora, Fahri Hamzah sebagai Waketum, dan Mahfudz Siddiq sebagai Sekjen. Sebab itu Wasisto menilai Gelora dapat mendulang kesuksesan melebihi PKS.

"Kalau mereka (petinggi Gelora) serius dan fokus terhadap pangsa potensial pemilih itu. Bisa jadi mereka akan bisa menandingi PKS," kata Wasisto kepada Tagar, Jumat, 15 November 2019.

Syarat utama yang harus diraih Gelora adalah mempunyai kader berhasil mendapatkan suara maksimal di daerah pemilihan (dapil) ketika pesta demokrasi. Sehingga, kata dia, Gelora berkesempatan menempatkan kadernya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

"Tapi syarat utama mereka perlu punya kursi dulu," ujar dia.

Namun, Gelora baru dapat membuktikannya saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, kata Wasisto, Gelora dipastikan akan menjadi penonton ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akibat tak memiliki perwakilan di DPRD masa bakti 2019-2024 dari hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Gelora tak bisa ikut Pilkada 2020, karena syarat ikut pilkada kan kalau sudah terdaftar pada pemilu 2019, dan jadi partai peserta yang disahkan KPU," ucapnya.

Wasisto menyebut, perlu perjuangan keras bagi kader Gelora untuk bisa menyaingi PKS serta sejumlah partai yang lebih dahulu ada di Indonesia. Diperlukan komunikasi intensif bagi kader Partai Gelora untuk membangun jaringan guna mengembangkan sayap partai yang baru berdiri pada 10 November 2019 tersebut.

"Tergantung dari seberapa intens para elit berkomunikasi dengan jaringannya masing-masing. Sebelum dan sesudah masuk PKS," ucap dia.

Seperti diketahui lima bekas politikus PKS seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk Partai Gelora setelah mendeklarasikan diri bertepatan pada Hari Pahlawan.

Selain mantan petinggi PKS, Partai Gelora juga diisi wajah-wajah lama, yaitu eks politikus Demokrat Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dan eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana. 

Baca juga:

Berita terkait
Partai Gelora Bidik Target Massa PKS
Partai Gelora akan membidik massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai Gelora diketahui didirikan eks petinggi PKS.
Partai Gelora akan Jadi PSI Versi Islami
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) akan menjadi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) versi Islami?
Delapan Tokoh Partai Gelora Siap Sambut Pilkada 2020
Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi tengah mempersiapkan deklarasi peresmian Partai Gelora Indonesia.