Jakarta - Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) terpilih sebagai stadion terfavorit di Asia Tenggara versi Konfederasi Sepak bola Asia atau AFC. Prestasi yang membanggakan sekaligus prihatin karena memiliki stadion terbaik tetapi menjadi tempat tim nasional sebagai bulan-bulanan tim negara.
Stadion GBK memang megah dan menjadi kebanggaan. Terutama setelah direnovasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Stadion itu pun termasuk bersejarah.
Stadion ini selalu digunakan timnas bertanding. Klub ibukota Persija Jakarta pun menjadikannya sebagai kandang mereka saat menjamu lawan-lawannya.
Stadion Utama Gelora Bung Karno terpilih sebagai stadion favorit di Asia Tenggara
Dilansir dari laman resmi AFC di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020, GBK meraih total 58 persen suara. Stadion tersebut mengalahkan 3 stadion lainnya, yaitu Stadion Australia di Sydney, Stadion My Dinh di Hanoi, dan Stadion Rajamangala di Bangkok.
"Stadion Utama Gelora Bung Karno terpilih sebagai stadion favorit di Asia Tenggara," demikian pernyataan AFC yang dikutip Antara.
Stadion Utama Gelora Bung Karno dibangun pertama kali pada 1962 untuk perhelatan Asian Games ke IV. Seiring berjalannya waktu, Stadion Utama GBK kerap menjalani renovasi.
Stadion baru tuntas direnovasi pada 2018. Bahkan kini GBK sudah sesuai dengan standar FIFA dalam aspek keamanan. Dari aspek keamanan, saat dalam kondisi darurat, stadion sudah bisa dikosongkan dalam tempo 15 menit.
Stadion berkapasitas sekitar 80.000 tempat duduk itu telah menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola internasional. Di Piala Asia 2007 saat Indonesia menjadi tuan rumah bersama, laga pembukaan dan final digelar di GBK. Di stadion itu pula menjadi tempat perhelatan Asian Games dan Asian Para Games 2018, Piala AFF 2002, 2004, 2008, dan Piala Asia U-19 2018.
Tak hanya sebagai tempat pertandingan olahraga saja, Stadion GBK juga bisa digunakan sebagai arena konser musik, acara keagamaan, hingga kegiatan politik berskala besar.
Stadion Utama GBK diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux, tiga kali lebih terang dari sebelumnya, tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional.
Sistem pencahayaan GBK, terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80.000 watt PMPO. Permukaan lapangan berlapiskan rumput dari jenis terbaik, zoysia matrella. Dilengkapi juga alat penyiram otomatis hingga sistem drainase antibanjir.
Stadion yang membanggakan, namun tidak dibarengi dengan prestasi timnas yang membanggakan. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia selalu menelan kekalahan di pertandingan kandang di GBK. Tidak hanya itu, di luar kandang pun tim Merah Putih selalu menelan kekalahan. []