Ganjar Pranowo Dapat Bocoran PSBB DKI Jakarta

Ganjar Pranowo menjalin komunikasi aktif dengan sejumlah pihak untuk tahu kepastian rencana PSBB DKI Jakarta. Bocorannya seperti apa?
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah mendapat bocoran mengenai pelaksanaan PSBB DKI Jakarta pekan depan. Informasi itu akan digunakan untuk menyiapkan langkah antisipasi mengingat banyak warganya banyak bekerja di Jakarta. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah menerima sejumlah bocoran terkait rencana pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Informasi awal itu akan digunakan sebagai modal perencanaan antisipasi dampak mobilitas dan aktivitas warga Jateng di Ibu Kota.  

Ganjar menuturkan sampai saat ini pihaknya terus berkomunikasi aktif dengan Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat terkait rencana itu. 

"Kami komunikasi terus saat ini, dengan DKI, kemarin Pak Sekda sudah komunikasi, Dishub dan Dinsos juga sudah komunikasi. Kami proaktif karena kami mencoba untuk menyiapkan antisipasi-antisipasinya," kata Ganjar di Semarang, Sabtu 12 September 2020. 

Menurut Ganjar, pihaknya perlu aktif berkomunikasi mengingat kebijakan DKI Jakarta akan sangat mempengaruhi aktivitas warganya. Dari komunikasi ini diharapkan Jawa Tengah tidak kelabakan, benar-benar siap saat PSBB DKI Jakarta diterapkan. 

Sudah dapat bocorannya, bahwa tidak ada surat keluar masuk, hanya checking suhu dan tidak semuanya ditutup.

Komunikasi itu di antaranya menyangkut bagaimana pola pelaksanaan PSBB, apakah Pemprov DKI Jakarta akan menutup rapat wilayahnya atau bagaimana. Selain itu, apakah PSBB akan mempengaruhi pekerjaan warga Jawa Tengah di Jakarta dan hal terkait lainnya. 

"Kami siap-siap, apakah ada gelombang pemudik, Dishub kami minta siaga. Sudah dapat bocorannya, bahwa tidak ada surat keluar masuk, hanya checking suhu dan tidak semuanya ditutup. Meskipun ini belum putus, tapi setidaknya komunikasi awal dengan Pemda DKI Jakarta sampai sejauh ini berjalan lancar," tutur dia.

Ganjar juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat termasuk dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Satgas Covid-19 pusat dan lainnya. Disampaikannya, dari komunikasi itu diketahui bahwa ada desain yang lebih pas yang akan disampaikan.

"Termasuk nasib warga kami yang tidak bisa pulang, apakah akan dicover Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau tidak. DKI mengatakan akan menyiapkan dapur umum di setiap RW, silakan masuk saja dengan KTP. Informasi ini awal yang baik bagi kami," ucapnya.

Ganjar menyatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan rencana PSBB Jakarta dari waktu ke waktu. Ia juga telah memerintahkan tim teknis untuk terus berkomunikasi aktif terkait rencana ini.

Baca lainnya: 

Disinggung rencana bantuan kepada warga Jawa Tengah di Jakarta dan sekitarnya jika PSBB diterapkan, Ganjar mengaku anggaran Pemprov Jateng sudah habis. Seluruh anggaran sudah dibelanjakan dan APBD Perubahan sudah mulai berjalan.

"Makanya kenapa kami proaktif tanya dulu ini kepada Pemda DKI dan pusat, agar kami bisa siap-siap. Kami siaga. Maka komunikasi awal menjadi penting," ujar gubernur khas rambut putih ini.

Ganjar menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak menyiapkan anggaran khusus untuk mengatisipasi PSBB DKI Jakarta jilid dua ini. Karena itu, sangat penting mencari tahu kepastian rencana itu agar jauh hari bisa dilakukan antisipasi. 

"Tujuannya, kalau benar-benar terjadi (PSBB), semuanya sama-sama siap. Nanti saya bisa carikan cara yang lain. Kalau sudah ada kepastian, saya bisa menghitung dan menyiapkannya. Kalau dilakukan secara tiba-tiba, kan kaget semuanya," ucap dia. 

Diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali menerapkan PSBB secara total di wilayahnya. PSBB akan dilaksanakan mulai Senin, 14 September 2020, lantaran tingginya tingkat keterisian rumah sakit imbas lonjakan kasus Covid-19. []

Berita terkait
Ganjar: Jateng Belum PSBB seperti DKI Jakarta
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pilih gencarkan penegakan hukum dan tes massal ketimbang PSBB seperti DKI Jakarta
APBD Perubahan 2020 Jateng, 3 RSUD Disuntik Rp 190 M
APBD Perubahan 2020 Jateng resmi ditetapkan DPRD Jateng. APBD Perubahan mengalokasikan belanja langsung Rp 190 miliar untuk tiga RSUD.
APBD Perubahan 2020 Jateng, 3 RSUD Disuntik Rp 190 M
APBD Perubahan 2020 Jateng resmi ditetapkan DPRD Jateng. APBD Perubahan mengalokasikan belanja langsung Rp 190 miliar untuk tiga RSUD.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"