Ganjar Minta Semarang Klarifikasi Data C-19 ke Pusat

Data Covid-19 pusat dengan Kota Semarang beda jauh. Gubernur Ganjar Pranowo minta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi klarifikasi ke pusat.
Muncul perbedaan data yang cukup signifikan antara pusat dan Kota Semarang soal kasus positif Covid-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta Wali Kota Semarang segera klarifikasi ke pusat soal perbedaan data itu. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerinta Kota (Pemkot) Semarang segera melakukan klarifikasi data Covid-19 ke pemerintah pusat. Data kasus positif yang diumumkan Satgas Percepatan dan Penanganan covid-19 berbeda dengan data yang ada di Kota Semarang.

"Saya minta Pemkot Semarang melakukan komunikasi. Harus diklarifikasi biar tidak membuat gaduh," kata Ganjar di kantornya, Rabu, 9 September 2020.

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi soal Covid-19 di Kota Semarang yang tembus 2.500 kasus positif. Dari keterangan Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, diketahui ada perbedaan data yang cukup signifikan dengan data covid pusat itu. 

"Pak Hendi bilang, datanya belum di-update oleh Pak Wiku (Jubir Satgas Covid Pusat). Mungkin Pak Wiku juga penting untuk meng-update data biar tidak membingungkan," ucapnya.

Harus diklarifikasi biar tidak membuat gaduh.

Dari komunikasi dengan Hendi, Ganjar juga sudah mendapat laporan detail kasus covid Kota Semarang. Tidak hanya jumlah kasus, namun juga nama dan alamat pasien positif corona. 

"Saya sudah minta Pak Hendi menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi. Kok bisa datanya beda. Pak Hendi sudah melaporkan kepada saya dengan bagus, bahkan ada catatan secara detail status pasien, baik dari dalam kota maupun luar kota, lengkap dengan nama dan alamatnya," tutur Ganjar.

Dari keterangan Hendi, lanjut Ganjar, hingga tanggal 8 September 2020, kasus meninggal akibat covid di Kota Semarang berjumlah 658. Sementara total kasus positif adalah 507 dan pasien sembuh 5.501.

"Makanya, data yang disampaikan Pak Wiku ada 2.591 kasus positif di Kota Semarang, padahal sesuai dashboard Pemkot Semarang, hanya 500-an. Kok jaraknya beda jauh, maka saya minta Pak Hendi segera memberikan klarifikasi untuk pencocokan data," ujar dia. 

Baca juga: 

Sebelumnya, Kota Semarang beberapa kali disebut menjadi wilayah penyumbang kasus positif Covid-19 tertinggi nasional. Jubir Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Selasa, 8 September 2020 mengatakan kasus positif covid Kota Semarang mencapai 2.591.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengingatkan Pemkot Semarang untuk terus getol mengkampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat. Kendati data sebenarnya tak sebanyak yang disampaikan pusat. Bahkan, ia meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat.

"Harus lebih ketat lagi, maka kalau kami membuat penegakan hukum secara masif akhir-akhir ini, semuanya harus mendukung agar semuanya paham dan sadar. Kalau tidak taat, harus dihukum," kata dia. []

Berita terkait
Hendi - Ita Waspadai C-19 di Pilkada Kota Semarang
Isu penyebaran Covid-19 di TPS diwaspadai Hendi - Ita bisa menjadi batu sandungan mereka dalam Pilkada Kota Semarang.
Seni Bertahan UMKM Semarang Hadapi Pandemi Tanpa PHK
Inovasi produk dan harga, serta melihat kebutuhan pasar menjadi kunci tiga pelaku UMKM di Semarang mampu bertahan di pandemi tanpa ada PHK.
Bandara Ahmad Yani Semarang Rugi Miliaran Tiap Bulan
Pandemi membuat Bandara Ahmad Yani Semarang rugi miliaran tiap bulan. Saat ini sudah ada peningkatan jumlah penumpang. Tapi belum sesuai target.