Jakarta - Lembaga Pengendalian Kebijakan dan Sumber Daya Alumni (LPKSDA) Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA-ITB) 2021-2025 menyiarkan podcast “Ganesha Policy Podcast” pertama yang bertemakan “BGS, Kapan Covid-19 Berakhir?” pada hari Rabu, 1 Desember 2021, di kanal Youtube Ikatan Alumni ITB.
Podcast tersebut dipandu oleh Basar Simanjuntak, Kepala LPKSDA PP IA-ITB 2021-2025, dengan narasumber Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dan Ketua Umum PP IA-ITB 2021-2025, Gembong Primadjaja.
Pandemi sudah dialami umat manusia beberapa kali dan selalu bisa dilewati meskipun tidak dalam waktu yang singkat. Penularan pandemi yang sangat cepat membuatnya semakin berbahaya. Oleh karena itu, dilakukan langkah-langkah penanganan yang bertujuan untuk mengurangi laju penularan, bukan untuk menghilangkan pandemi seutuhnya.
Strategi penanganan yang diterapkan pun selalu sama, yaitu protokol kesehatan (3M), surveilans (3T), vaksinasi, dan perawatan rumah sakit jika diperlukan, yang dimana sudah secara konsisten dijalankan. Namun, munculnya varian baru Covid-19 yang menyebar sangat cepat menjadi penyebab naiknya kasus pandemi di bulan Juli.
Ikatan Alumni ITB turut berpartisipasi aktif dalam usaha menghadapi pandemi Covid. “Selama ini pola yang kami terapkan adalah kerjasama dengan pemerintah daerah. Kita melakukan pendataan lebih awal menggunakan digital platform yang di develop oleh Ikatan Alumni ITB bersama dengan pemda. Kami memperkenalkan digital platform itu ke Pemda, dari situ akseptor teregister kemudian kita berikan jadwal, dengan cara itu kita bisa sukses di beberapa kota bahkan yang tertinggi itu kita bisa vaksin kemarin di Kaltim itu 7000 per hari," tutur Gembong Primadjaja menjelaskan aksi dari Ikatan Alumni ITB.
Dalam topik tantangan besar reformasi kesehatan, ketua IA-ITB juga menambahkan poin perihal literasi kesehatan dan budaya. “Yang menjadi penting juga adalah literasi kesehatan yang secara internal bersifat promotif dan preventif untuk dijadikan salah satu materi pendidikan, juga memperkaya budaya-budaya kita," kata Gembong.
"Dengan adanya pandemi ini kita menambahkan budaya baru dalam kebudayaan-kebudayaan yang kita sudah punya. Tentunya untuk meningkatkan literasi kesehatan, kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi penting karena kearifan lokal juga menjadi salah satu faktor yang penting untuk dijadikan bahan kira-kira apa literasi yang bisa kita pakai masuk di dalam budaya di satu daerah tertentu," sambung Gembong dengan menitikberatkan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menghadapi tantangan besar reformasi kesehatan.
Untuk mencegah masuknya gelombang ketiga pandemi dan varian omicron ke Indonesia, Menteri Kesehatan RI mengharuskan percepatan vaksinasi guna memperkuat imunitas tubuh, terutama prioritas lansia di atas 60 tahun. Menurut beliau, lansia merupakan yang paling rentan terpapar virus Covid-19 dan memiliki probabilitas wafat yang tinggi. Tetapi disisi lain, lansia merupakan kelompok yang sulit dibujuk untuk vaksin sehingga membutuhkan strategi khusus, salah satunya melibatkan TNI-Polri.
“Mohon bantuan teman-teman sekalian, lansia ini susah untuk nyuntiknya. Kadang-kadang anaknya dokter juga dia gak yakin mau vaksin. Jadi, tolong digerakkan semua harus divaksin (lansia) secepat-cepatnya” ucap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI.
“Covid-19 ini akan berakhir semuanya tergantung kita”, tutup BGS untuk menutup diskusi podcast dengan tema “BGS, kapan covid-19 berakhir?” yang dipandu oleh Basar Simanjuntak, Kepala LPKSDA PP IA-ITB.
Ganesha Policy Podcast dapat didengarkan melalui Youtube Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung. Sebagai tambahan, kanal informasi IA-ITB dapat diakses melalui Instagram @iaitb_official dan Twitter @Sinergi_IAITB atau dapat menghubungi saudara Idham Maulana, Teknik Geologi ITB 2010, Wakil Kepala LPKSDA PP IA-ITB, melalui WA 08156219541.[]
Baca Juga:
- IA-ITB & Sinergi Pasar Modal Alokasikan 60 Ribu Dosis Vaksin
- IA-ITB Ikuti Turnamen Golf Piala Rektor ITB ke-13
- Pasar Modal Indonesia Gandeng IA-ITB Percepatan Pemerataan Vaksin di Sumatera Utara
- IA-ITB: Kolaborasi Kunci Keberhasian Pembangunan