Jakarta - Rekaman CCTV memperlihatkan water barrier bergerak sendiri di Jalan Tol Pandaan-Malang Jawa Timur viral diperbincangakan masyarakat dan netizen media sosial. Lantas, sebenarnya apa itu water barrier?
Water barrier merupakan salah satu jenis pembatas jalan. Berwarna oranye yang dilengkapi pemantul cahaya, water barrier dipasang di median jalan raya untuk mencegah pemakai jalan raya memasuki jalur lalu lintas yang berlawanan arah.
Dapat juga digunakan untuk membagi ruas perlintasan alternatif dengan jalan utama, mencegah kendaraan masuk dari kedua sisi, melindungi pekerja yang sedang melakukan pekerjaan perawatan jalan, hingga membantu meredam benturan ketika kecelakaan terjadi.
Normalnya water barrier terbuat dari bahan plastik HDPE yang tahan terhadap bahan kimia dan kuat menghadapi temperatur tinggi mencapai 120 derajat celcius.
Volume ukuran dari pembatas jalan ini minimal 500 liter. Bila diukur, panjangnya mencapai 120 cm, tinggi minimal 80 cm dan bobot maksimal 16 kg.
Sifat alami water barrier yang dapat diisi dengan air tidak mudah terguling maupun tidak mudah tergeser oleh sapuan angin normal. Dalam kasus tertentu, jenis pembatas jalan ini dapat dikosongkan dari pengisian air tetapi harus diikat agar tidak bergerak terkena terjangan angin.
Water barrier menjadi salah satu jenis pembatas jalan raya yang dipakai aparat pengatur lalu lintas. Selain itu ada rubber cone yang berbentuk kerucut terbuat dari bahan plastik atau karet. Berfungsi sama seperti water barrier, rubber cone biasanya dipakai untuk membatasi wilayah parkir, mengalihkan lalu lintas saat kecelakaan jalan raya.
Bentuk lain dari pembatas jalan adalah stick cone. Biasanya dipakai di sejumlah wilayah di Jabodetabek untuk memisahkan jalur lambat dengan jalur cepat. Berbeda dengan water barrier dan rubber cone yang bersifat mobile, stick cone dapat digunakan dengan cara ditanam dalam jalan raya menggunakan sejenis baut.