Samosir - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadrianus Sinaga di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mengecewakan keluarga dan pasien korban kecelakaan. Akibat dokter bedah tidak standby, pasien yang harusnya menjalani operasi pulang.
Kejadian dialami Sinta Sinaga, 38 tahun. Dia dilarikan ke RSUD Hadrianus Sinaga, karena kecelakaan sepeda motor, Sabtu 12 Oktober 2019 di Pangururan.
Setiba di RSUD, dia dimasukkan ke UGD yang kemudian ditangani dokter dan perawat yang berjaga. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter melakukan pembersihan pada luka Sinta, namun tidak dapat melakukan jahitan pada luka yang menganga di wajahnya.
Alasan dokter jaga karena dokter bedah sedang tidak di tempat dan menganjurkan untuk dijahit pada Senin 14 Oktober 2019.
Ini kemudian membuat suami Sinta, Bonjol Naibaho, 51 tahun, warga Salaon Tonga, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, kecewa. Dia akhirnya membawa istrinya pulang.
"Rumah Sakit Pangururan memang tidak becus, masa istri saya sudah darurat, dokternya (bedah,red) semua menghilang. Alasan tidak ada. Dokter katanya pulang hanya standby Senin sampai Kamis dan Sabtu Minggu tidak ada, kosong," ujar Bonjol.
Mengenai apakah dokter harus standby di RS, itu saya tidak tau dan bukan ranah saya
Bonjol atau karib disapa Pak Powel ini mengatakan, istrinya tidak mungkin mampu menunggu sampai tiga hari untuk dioperasi sementara luka di wajah sudah menganga dan harus segeri dijahit.
"Akhirnya kami pulang dari rumah sakit karena alasan mereka yang tidak jelas, dan kami pun membawa sendiri istri dengan inisiatif sendiri tanpa ambulans atau fasilitas apapun dari RS Hadrianus Sinaga," sebutnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada dokter jaga yang menerima korban di UGD, mengaku telah menangani pasien tersebut sambil di- CT Scan dan karena ada luka yang lebar harus dikonsultasikan ke dokter bedah.
"Biasanya dikerjakan di ruang operasi, tergantung dokter bedah. Biasanya saya bilang," ujar dokter Eko Butarbutar.
Terkait keluhan pasien tentang dokter bedah yang tidak standby di rumah sakit, Eko menjawab kurang mengetahui keberadaan dokter bedah tersebut.
"Saya kurang tau dan tidak mungkin dokter bedah jaga (di UGD,red). Mengenai apakah dokter harus standby di RS, itu saya tidak tau dan bukan ranah saya," ungkap Eko.[]