Banda Aceh – Front Pembela Islam (FPI) Aceh mengutuk tindakan biadab yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membakar foto Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab karena dinilai tak mengakui kepemimpinan Jokowi.
“Maka dari alasan yang mereka ungkapkan tersebut dapat terbaca bahwa mereka kelompok projo. Jangan-jangan kaum biadab tersebut adalah binaan rezim dan segaja dipelihara,” ujar Ketua Umum FPI Aceh, Teungku Muslim At-Thahiri dalam keterangannya pada Tagar, Rabu, 29 Juli 2020.
Muslim menuturkan, FPI Aceh tak bisa menerima jika foto imam besar organisasi tersebut dirusak atau dicaci maki oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah penghinaan terhadap imam besar FPI.
“Jika aparat membiarkan caci maki dan penghinaan terhadap imam besar kami, maka jangan salahkan kami para pecinta habib jika membuat perhitungan dan kami akan membalasnya dengan cara kami sendiri,” katanya.
Karena itu, Muslim berharap penegak hukum bertindak tegas atas peristiwa tersebut. FPI Aceh juga meminta penegak hukum benar-benar menegakkan hukum di negeri ini, jangan hanya sekedar berteriak bahwa mereka taat hukum.
Jangan-jangan kaum biadab tersebut adalah binaan rezim dan segaja dipelihara.
“Jangan teriak cinta NKRI jika ada orang yang membela NKRI mati-matian dari penjajah Cina dimusuhi, jangan teriak pancasilais jika orang yang menjaga kemurnian Pancasila dari faham komunis dicaci maki dan bahkan dianggap sampah,” tutur dia.
Menurut Muslim, FPI juga cukup lama bersabar ketika para ulama mereka diskriminalisasi serta dicaci maki. Pihaknya menantang jika keadilan di negeri ini tidak bisa ditegakkan, maka FPI akan menegakkan keadilan tersebut dengan caranya sendiri.
“Kami bersumpah demi Allah jika keadilan tidak ada lagi maka kami akan tegakkan keadilan dengan cara kami. Dan kami bersumpah pula akan melawan rezim yang membiarkan ulama kami dan guru kami dihina,” ujar Muslim.
Ia juga menjelaskan, FPI Aceh akan berjuang untuk menumbangkan partai politik yang bersekongkol memusuhi ulama dan mendukung rezim yang membiarkan ulama di negeri ini dihina. Pihaknya juga mengajak seluruh umat Islam di Aceh untuk sama-sama menumbangkan rezim yang membiarkan ulama mereka dihina.
“Jangan pernah memberi satu suarapun kepada partai pendukung kezaliman. Sudah cukup ulama dan habib dihina kalau kita tidak bangkit melawan maka kita akan dijajah,” kata Muslim. [PEN]
Baca juga:
- FPI Sebut PDIP Berubah Sepeninggal Taufiq Kiemas
- Ruhut Sitompul: Ibarat Film, FPI Mendadak Pancasila
- Guntur Romli: Cita-cita FPI Dirikan Negara Khilafah