Jakarta - Dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Riau, terutama Pekanbaru telah masuk ke dalam level berbahaya.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut. (Foto: Antara/Rony Muharrman)
Sejumlah kapal terparkir di pelabuhan rakyat sungai Siak ketika kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut. (Foto: Antara/Rony Muharrman)
Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera menyatakan hasil pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagian besar daerah di Riau dalam kategori berbahaya karena tercemar asap Karhutla. (Foto: Antara/FB Anggoro)
Seorang penjual koran mengenakan masker medis saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, 13 September 2019. (Foto: Antara/FB Anggoro)
Seorang warga mengenakan kostum superhero membantu petugas BPBD Riau dan TNI Kodim 0313 Kampar saat memadamkan kebakaran lahan gambut di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis, 12 September 2019. (Foto: Antara/Rony Muharrman)
Pengendara menembus kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Kamis, 12 September 2019. (Foto: Antara/Rony Muharrman)